Politica News – Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kemenko Polkam, Marsda TNI Eko Dono Indarto, memberikan apresiasi atas penanganan pemberantasan premanisme di Jawa Timur. Dalam kunjungannya Sabtu (10/5/2025), Marsda Eko menekankan pentingnya komitmen bersama seluruh pihak untuk memberantas premanisme dan aktivitas ormas yang meresahkan masyarakat. Menurutnya, premanisme mengancam investasi dan ketertiban umum, sehingga menghambat pembangunan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. "Asta Cita Bapak Presiden untuk membangun investasi dalam dan luar negeri jangan sampai terganggu," tegasnya.
Penanganan premanisme di Jatim, menurut Eko, sudah cukup baik, namun perlu upaya berkelanjutan. "Kita perlu memetakan titik rawan premanisme dan mencari solusi tepat," tambahnya. Selain tindakan represif, upaya preemtif dan preventif, termasuk sosialisasi lewat media massa, juga penting. Kolaborasi Polri, TNI, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Pemda Jatim, dan partisipasi aktif masyarakat dalam pelaporan menjadi kunci keberhasilan. Marsda Eko berharap masyarakat tak ragu melaporkan aksi premanisme kepada pihak berwajib.

Karo Ops Polda Jatim, Kombes Pol Jimmy Agustinus Anes, melaporkan bahwa Polda Jatim telah menangani 1200 kasus premanisme dalam kurun waktu tertentu, dengan 276 kasus naik ke tahap penyidikan. Operasi Pekat II Semeru 2025 yang berakhir 14 Mei akan berlanjut sebagai operasi rutin. Tim Kemenko Polkam akan meninjau langsung titik rawan premanisme di pelabuhan, daerah industri, dan pusat ekonomi Jatim pada 11-12 Mei 2025. Langkah-langkah tegas ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat.

Related Post










Tinggalkan komentar