Pekan Hitam Korupsi: Bupati & Jaksa Terseret Skandal!

Pekan Hitam Korupsi: Bupati & Jaksa Terseret Skandal!

Politica News – Jakarta. Sepekan terakhir, panggung hukum Indonesia kembali diwarnai drama pengungkapan kasus-kasus korupsi dan kejahatan ekonomi yang mengguncang sendi-sendi kepercayaan publik. Dari lingkaran elite pemerintahan daerah hingga institusi penegak hukum, jerat pidana seolah tak pandang bulu, menyeret nama-nama besar dalam pusaran skandal yang merugikan negara triliunan rupiah. Sebuah refleksi pahit akan perjuangan tanpa henti melawan praktik culas yang menggerogoti bangsa.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka pekan ini dengan gebrakan signifikan, menetapkan Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang (ADK), bersama ayahnya, HM Kunang (HMK) yang juga menjabat Kepala Desa Sukadami, sebagai tersangka. Penangkapan melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) ini bukan sekadar penindakan, melainkan sebuah sorotan tajam terhadap potensi penyalahgunaan wewenang yang terjalin dalam ikatan keluarga, mengkhianati amanah rakyat yang seharusnya diemban. Selain keduanya, KPK juga menetapkan SRJ sebagai pihak swasta dalam kasus ini, memperlihatkan jaringan korupsi yang terstruktur.

Pekan Hitam Korupsi: Bupati & Jaksa Terseret Skandal!
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Tak berhenti di situ, integritas institusi Kejaksaan pun turut diuji. KPK kembali melancarkan OTT, kali ini menyasar Kepala Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, Albertinus Parlinggoman Napitupulu (APN), beserta dua kepala seksi lainnya, Asis Budianto (ASB) dan Tri Taruna Fariadi (TAR). Kasus ini memicu pertanyaan mendalam tentang moralitas dan komitmen para penegak hukum yang seharusnya menjadi garda terdepan keadilan, bukan justru terlibat dalam praktik tercela.

COLLABMEDIANET

Ironisnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) sendiri harus berjibaku membersihkan rumahnya. Dalam sebuah pengungkapan yang memilukan, lima tersangka kasus dugaan pemerasan dalam perkara ITE ditetapkan, di mana tiga di antaranya adalah jaksa aktif. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna, menegaskan bahwa penindakan ini adalah bagian dari komitmen internal. Kejadian ini menjadi pukulan telak bagi institusi Adhyaksa, menunjukkan bahwa ancaman korupsi bisa datang dari dalam, mengikis kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum.

Sementara itu, di sektor ekonomi, Bareskrim Polri berhasil membongkar praktik impor ilegal pakaian bekas senilai fantastis Rp669 miliar di kawasan Tabanan, Bali. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Polisi Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan bahwa dua tersangka, ZT dan SB, diduga kuat berkolaborasi dengan jaringan internasional dari Korea Selatan. Kasus ini bukan hanya soal pelanggaran hukum, melainkan juga ancaman serius terhadap industri tekstil domestik dan potensi kerugian negara dari sektor bea cukai yang seharusnya menjadi pemasukan vital.

Puncak dari kerugian negara yang terungkap pekan ini datang dari kasus korupsi program digitalisasi pendidikan berupa pengadaan laptop Chromebook dan Chrome Device Management (CDM) di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2019–2022. Tiga terdakwa, Konsultan Teknologi Ibrahim Arief alias Ibam, Direktur Sekolah Dasar Sri Wahyuningsih, dan Direktur Sekolah Menengah Pertama Mulyatsyah, diduga merugikan keuangan negara hingga Rp2,18 triliun. Angka yang mencengangkan ini bukan sekadar deretan digit, melainkan representasi dari hilangnya kesempatan jutaan anak bangsa untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak, dicuri oleh segelintir oknum yang seharusnya bertanggung jawab atas kemajuan pendidikan.

Rangkaian peristiwa hukum yang terangkum dalam sepekan ini menjadi cermin nyata betapa kompleks dan masifnya tantangan pemberantasan korupsi di Indonesia. Setiap kasus, dari pejabat daerah yang mengkhianati amanah, jaksa yang menyalahgunakan wewenang, hingga proyek pendidikan yang dikorupsi, mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan ketat, integritas tanpa kompromi, dan partisipasi aktif masyarakat. Hanya dengan komitmen kolektif, kita bisa berharap membersihkan negeri dari cengkeraman korupsi demi masa depan yang lebih adil dan bermartabat, seperti yang selalu diusung oleh Politica News.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar