Film Patah Hati yang Kupilih: Buka Luka Cinta Beda Agama!

Film Patah Hati yang Kupilih: Buka Luka Cinta Beda Agama!

Politica News – Sinemaku Pictures kembali menggebrak layar lebar dengan drama terbarunya, "Patah Hati yang Kupilih". Disutradarai oleh Danial Rifki, film ini tidak sekadar menyajikan kisah romansa biasa, melainkan sebuah narasi yang menguras emosi, memotret pergulatan mendalam antara cinta, keyakinan, dan pilihan hidup yang tak mudah di tengah realitas sosial Indonesia.

Kisah ini berpusat pada Alya (Prilly Latuconsina) dan Ben (Bryan Domani), sepasang kekasih yang harus menghadapi tembok tinggi perbedaan agama. Restu orang tua menjadi halangan tak terhindarkan yang menguji kekuatan cinta mereka. Puncaknya, hubungan yang sudah rapuh itu tak hanya kandas, namun juga menyisakan konsekuensi besar: Alya mengandung anak dari Ben. Penolakan tegas dari keluarga Ben terhadap kenyataan ini memaksa Alya untuk menanggung beban menjadi ibu tunggal bagi putrinya, Freya (Humaira Jahra).

Film Patah Hati yang Kupilih: Buka Luka Cinta Beda Agama!
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Dalam perjalanan membesarkan Freya, Alya tak lepas dari bayang-bayang ibunya, Rahma (Marissa Anita), yang teguh pada nilai keagamaan dan tak pernah merestui hubungan beda iman Alya. Di tengah kesendiriannya, Alya bertemu Fadil (Indian Akbar), sosok yang menawarkan rasa "aman" dan restu dari sang ibu, membuka harapan akan masa depan yang lebih stabil. Namun, saat Alya mulai menata hati dan membuka lembaran baru, Ben kembali hadir, membawa serta kenangan dan ikatan tak terputus sebagai orang tua Freya. Kehadiran Ben menjebak Alya dalam dilema yang menyakitkan: memilih masa lalu yang penuh luka atau masa depan yang menjanjikan.

COLLABMEDIANET

Danial Rifki, sang sutradara, secara gamblang menyatakan bahwa film ini lebih dari sekadar romansa. Ia memotret kompleksitas cinta dewasa yang terangkai dengan tekanan sosial dan keluarga. "Tanpa disadari, ketika mengangkat isu perbedaan, itu juga berefleksi pada hal yang lebih luas. Bagi saya, topik perbedaan adalah isu yang sangat membumi untuk masyarakat Indonesia," ungkap Danial, menyoroti relevansi universal dari tema yang diangkat. Ini adalah refleksi atas realitas sosial yang seringkali luput dari perhatian, dikemas dalam balutan drama personal yang menyentuh sanubari.

Alur cerita disajikan secara bertahap, memungkinkan penonton menyelami pergulatan batin setiap karakter tanpa terburu-buru. Pendekatan emosional yang berimbang, tanpa menyudutkan pihak manapun, menjadi kekuatan utama film ini. Patah hati di sini bukan hanya tentang perpisahan, melainkan tentang proses pendewasaan dan tanggung jawab sebagai orang tua, sebuah cerminan sikap dewasa di atas ego pribadi yang seringkali mendominasi. Ini adalah pelajaran berharga tentang kemanusiaan, pengorbanan, dan bagaimana luka bisa menjadi jembatan menuju kedewasaan.

Dari segi akting, Prilly Latuconsina, sebagai Alya, menghadirkan karakter dengan nuansa ketenangan. Namun, ada catatan bahwa kedalaman emosi seperti penyesalan atau ikatan batin dengan Freya terkadang terasa kurang menggigit, seolah pergulatan batinnya lebih dominan daripada ekspresi luka yang menghunjam. Di sisi lain, Prilly berhasil menonjolkan dilema hubungan Alya dengan ibunya yang berperan sebagai pilar keluarga sekaligus penentu restu. Bryan Domani, sebagai Ben, tampil apik dengan citra dewasa, rasional, dan bertanggung jawab. Kejutan justru datang dari Humaira Jahra yang memerankan Freya; aktingnya luwes, jujur, dan diselipi humor ringan yang menjadi penyegar suasana, berhasil mencuri perhatian penonton dan menjadi jiwa yang menghidupkan cerita.

Film yang juga dibintangi Indian Akbar, Marissa Anita, Rowiena Umboh, Halda Rianta, Nike Putra, serta Willem Bevers ini dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 24 Desember 2025. Sebuah tontonan wajib bagi mereka yang mencari kisah cinta yang lebih dari sekadar romansa, namun juga refleksi mendalam tentang kehidupan, pilihan, dan makna sejati dari tanggung jawab.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar