Politica News – Keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menjadi batu loncatan bagi Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Arab Saudi. Dalam kunjungan kenegaraan ke Jeddah, Prabowo dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), secara resmi membentuk Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT) RI-Saudi. Langkah strategis ini tak hanya berfokus pada kerja sama ekonomi dan perdagangan, namun juga menyentuh aspek keagamaan dan budaya.
Kejutan hadir dari komposisi DKT. Prabowo menempatkan Menteri Agama, Nasaruddin Umar—tokoh ulama dan intelektual terkemuka Indonesia—sebagai salah satu anggota kunci. Penunjukan ini dinilai sebagai langkah cerdas untuk memperkaya dimensi kemitraan kedua negara, melampaui sektor ekonomi dan industri menuju kolaborasi yang lebih holistik. Kehadiran Nasaruddin Umar di DKT diharapkan mampu memperkuat landasan spiritual dan kultural hubungan Indonesia-Arab Saudi. Pengalamannya sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal diyakini akan menjadi aset berharga dalam membangun dialog antaragama dan mempererat tali silaturahmi kedua bangsa. Suksesnya haji 2025, sepertinya, bukan hanya soal angka dan data, melainkan juga membuka peluang bagi diplomasi keagamaan yang lebih substansial. Langkah Prabowo ini pun dinilai sebagai strategi cerdas dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam konteks hubungan dengan negara-negara Timur Tengah.


Related Post










Tinggalkan komentar