Drama Ijazah Jokowi: Gimmick Politik atau Hak Informasi?

Drama Ijazah Jokowi: Gimmick Politik atau Hak Informasi?

Politica News – Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menilai gugatan sengketa ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diajukan oleh kelompok yang menamakan diri "Bongkar Ijazah Jokowi" (Bonjowi) ke Komisi Informasi Pusat (KIP) hanyalah sebuah gimik belaka. Mardiansyah meyakini bahwa isu ijazah palsu yang kembali mencuat ini sarat akan kepentingan politik tertentu.

Dalam sebuah diskusi di iNews, Mardiansyah menyatakan bahwa kemunculan Bonjowi di Surakarta, dengan dalih mencari informasi, justru bertujuan untuk menciptakan gimik baru, bukan untuk mengklarifikasi kebenaran. Ia menambahkan bahwa isu ijazah Jokowi telah menjadi panggung bagi sejumlah pihak yang ingin mencari popularitas.

Drama Ijazah Jokowi: Gimmick Politik atau Hak Informasi?
Gambar Istimewa : pict.sindonews.net

"Banyak juga orang yang menikmati panggung-panggung, karena isunya bombastis ya soal ijazah," ujarnya, Kamis (20/11/2025).

COLLABMEDIANET

Meskipun demikian, Mardiansyah menghargai langkah Bonjowi dalam mencari data terkait status ijazah Jokowi melalui jalur KIP. Ia mengakui bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk memperoleh informasi.

"Cuma maksud saya memang ini seolah dibuat menjadi sesuatu yang bombastis, yang sebenarnya biasa saja. Nah inilah yang saya bilang dari tadi bahwa Pak Jokowi membawa berkah," pungkasnya.

Isu ijazah Jokowi memang telah menjadi polemik berkepanjangan. Gugatan Bonjowi ke KIP menambah panjang daftar pihak yang meragukan keabsahan ijazah mantan presiden tersebut. Namun, apakah gugatan ini benar-benar bertujuan untuk mencari kebenaran atau sekadar menjadi alat politik untuk mendiskreditkan Jokowi, masih menjadi pertanyaan besar. Publik pun menanti bagaimana KIP akan menanggapi gugatan ini dan apakah polemik ijazah Jokowi akan menemukan titik terang.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar