Politica News – Keikutsertaan pelajar SMP hingga STM dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR beberapa waktu lalu menyita perhatian publik. Bentrokan dengan aparat dan penangkapan sejumlah siswa memicu beragam spekulasi. Menanggapi hal ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menawarkan perspektif yang mengejutkan. Dalam keterangannya di Balai Kota Jakarta, Rabu (27/8/2025), Menteri Arifatul menyatakan bahwa keterlibatan anak-anak tersebut mungkin dilandasi rasa ingin tahu yang tinggi.
"Kita perlu melihat secara komprehensif," ujar Menteri Arifatul. "Mungkin mereka belum sepenuhnya memahami substansi demonstrasi, apa yang akan mereka sampaikan, dan apa tujuan sebenarnya dari aksi tersebut." Ia menambahkan, "Bisa jadi, dorongan utama mereka adalah rasa ingin tahu—ingin melihat langsung apa yang sedang terjadi. Oleh karena itu, saya belum bisa menyimpulkan secara pasti tingkat keterlibatan mereka dalam demonstrasi tersebut."

Pernyataan Menteri Arifatul ini menimbulkan pertanyaan mendalam. Apakah para pelajar tersebut hanya sekadar penasaran, atau ada faktor lain yang mendorong mereka ikut serta dalam demonstrasi yang berujung ricuh tersebut? Apakah ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan rasa ingin tahu anak-anak ini untuk kepentingan tertentu? Pertanyaan-pertanyaan ini membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran di balik aksi demonstrasi yang melibatkan para pelajar tersebut. Ke depan, perlu ada upaya untuk memastikan agar anak-anak tidak terjebak dalam situasi yang berpotensi membahayakan mereka, dan agar hak mereka untuk mendapatkan informasi dan pendidikan politik dijalankan dengan cara yang aman dan bertanggung jawab. Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan perlindungan anak dan memastikan partisipasi mereka dalam ruang publik dilakukan dengan bijak dan terarah.

Related Post










Tinggalkan komentar