Politica News – Hasil penelitian terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengenai rokok elektrik menuai apresiasi dari anggota DPR RI. Studi yang menganalisis 60 sampel rokok elektrik dari berbagai merek dan kadar nikotin ini dianggap sebagai langkah maju dalam perumusan kebijakan yang berbasis bukti ilmiah.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Yahya Zaini, menyampaikan apresiasinya terhadap penelitian BRIN tersebut. "Kita apresiasi hasil penelitian BRIN. Ini sebuah terobosan baru. Saya menghargai langkah BRIN dalam melakukan penelitian berbasis bukti ilmiah," ujarnya pada Jumat (28/11/2025).

Penelitian BRIN yang berjudul "Evaluation of Laboratory Tests for E-Cigarettes in Indonesia Based on WHO’s Nine Toxicants" menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif memiliki kandungan zat berbahaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan tembakau konvensional. Temuan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan penting dalam penyusunan regulasi terkait produk hasil tembakau oleh Kementerian Kesehatan.

Related Post
Yahya Zaini, yang juga merupakan anggota Komisi IX DPR yang membidangi kesehatan, menekankan pentingnya memperhatikan dampak regulasi terhadap industri tembakau secara keseluruhan, mulai dari petani hingga buruh pabrik. Ia juga mengingatkan bahwa meskipun produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah, konsumsinya tetap membawa risiko kesehatan.
RPMK Tembakau yang sedang disusun oleh Kementerian Kesehatan diharapkan dapat mengakomodasi temuan penelitian BRIN ini, terutama dalam hal standardisasi kemasan dan pengaturan bahan tambahan produk tembakau. Aturan turunan dari UU Kesehatan dan PP Kesehatan ini diharapkan dapat menciptakan regulasi yang seimbang, mempertimbangkan aspek kesehatan masyarakat dan keberlangsungan industri tembakau.










Tinggalkan komentar