Aceh Bangkit: BSI Beri Nafas Baru Ekonomi Pasca Banjir!

Politica News – Di tengah duka dan tantangan pemulihan pasca-banjir yang melanda Aceh, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) tampil sebagai garda terdepan. Bank syariah terbesar di Indonesia ini mengumumkan langkah strategis berupa program relaksasi dan restrukturisasi pembiayaan, sebuah inisiatif yang tak hanya berdimensi ekonomi, namun juga sarat makna kemanusiaan dan dukungan terhadap stabilitas regional. Kebijakan ini dirancang khusus untuk nasabah yang terdampak bencana, menegaskan komitmen perseroan dalam membantu masyarakat bangkit dari keterpurukan.

WhatsApp Image 2025 12 16 at 08.52.10
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Langkah ini, menurut pihak perseroan, bukan sekadar respons korporasi biasa, melainkan pengejawantahan komitmen BSI dalam memberikan perlindungan dan keringanan kepada nasabah yang terhantam kondisi force majeure. Ini adalah cerminan dari peran BSI sebagai entitas keuangan yang memiliki tanggung jawab sosial dan kepedulian mendalam terhadap keberlangsungan hidup masyarakat dan usaha di wilayah terdampak.

Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menegaskan bahwa kebijakan ini adalah wujud nyata kehadiran BSI di tengah kesulitan. “BSI berkomitmen selalu hadir mendampingi nasabah, khususnya di saat-saat sulit. Program relaksasi pembiayaan ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi nasabah untuk fokus pada pemulihan, tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian dan ketentuan yang berlaku,” ujar Anggoro di Jakarta, Kamis. Pernyataan ini menggarisbawahi filosofi bank yang tak hanya mengejar profit, namun juga mengedepankan aspek keberlanjutan sosial dan ekonomi pascabencana.

COLLABMEDIANET

Program ini secara fundamental sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mitigasi penanganan restrukturisasi pembiayaan bagi masyarakat di Sumatera, khususnya Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, yang terdampak bencana hidrometeorologi. Pada fase pertama, BSI akan menerapkan restrukturisasi kolektif berupa pemberian masa tenggang (grace period) yang krusial, terhitung sejak Desember 2025 hingga Maret 2026. Ini berarti, nasabah yang memenuhi kriteria akan mendapatkan kelonggaran signifikan dalam menunda pembayaran angsuran pembiayaan mereka, memberikan jeda berharga untuk menata kembali kehidupan dan usaha.

Fase berikutnya akan melibatkan relaksasi yang lebih mendalam melalui program penjadwalan ulang (rescheduling). Restrukturisasi ini tidak bersifat pukul rata, melainkan dilakukan secara selektif. BSI akan memprioritaskan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal, serta nasabah ritel dan konsumer. Penilaian akan didasarkan pada profil risiko yang cermat, prospek usaha ke depan, serta kemampuan bayar nasabah, semuanya dalam koridor ketentuan regulator yang berlaku. Ini menunjukkan pendekatan yang terukur dan bertanggung jawab, memastikan bantuan tepat sasaran dan berkelanjutan.

Melalui inisiatif ini, BSI tidak hanya berfungsi sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai pilar penopang harapan bagi ribuan keluarga dan pelaku usaha di Aceh. Kebijakan ini diharapkan menjadi katalisator bagi percepatan pemulihan ekonomi, membuktikan bahwa solidaritas dan kebijakan pro-rakyat adalah kunci utama dalam menghadapi setiap badai. Informasi lebih lanjut mengenai program ini dapat diakses melalui politicanews.id.


Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar