Politica News – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan gebrakan pemberantasan korupsi menjadi dua lokomotif utama yang diharapkan mendongkrak kemandirian ekonomi nasional dalam satu tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Arah pembangunan yang digariskan Prabowo dinilai tegas, terukur, dan berorientasi pada hasil nyata.
Fathan Putra Mardela, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bogor, menyatakan bahwa MBG bukan sekadar kebijakan sosial, melainkan strategi ekonomi yang menghasilkan efek berganda yang luas. "Pemerintah membeli bahan pangan dari petani, peternak, dan UMKM dalam negeri, sehingga menggerakkan roda ekonomi kerakyatan," ujarnya, Selasa (21/10/2025).
Mahasiswa Magister Manajemen Pembangunan Daerah IPB University ini menjelaskan bahwa MBG membuka peluang ekonomi baru bagi sektor pertanian dan pangan lokal. Dengan pengelolaan rantai pasok yang transparan, koperasi, BUMDes, dan kelompok tani dapat berperan sentral sebagai pemasok utama bahan pangan. "Pendekatan ini memperkuat ekonomi rakyat dan mempercepat transformasi ekonomi menuju basis produksi domestik yang berdaya saing," tegasnya.

Related Post
Namun, Fathan juga memberikan catatan kritis agar implementasi MBG tidak hanya menjadi seremoni atau urusan administratif semata. Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat di tingkat daerah, terutama terkait akurasi data penerima manfaat dan efisiensi distribusi logistik.
Selain itu, Fathan mengapresiasi langkah tegas pemerintah dalam memberantas korupsi. Kebijakan ini mengirimkan sinyal kuat bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran berkomitmen untuk menegakkan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik secara konsisten. Upaya pemberantasan korupsi diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang lebih sehat dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Informasi ini dikutip dari politicanews.id.










Tinggalkan komentar