Politica News – Aroma persaingan di Serie A musim 2025/2026 kian memanas setelah Juventus berhasil melancarkan "kudeta senyap" ke posisi tiga besar klasemen sementara. Kemenangan 2-0 atas tuan rumah Pisa di Stadion Romeo Anconetani, Minggu dini hari WIB, bukan sekadar tambahan tiga poin, melainkan sebuah deklarasi ambisi Bianconeri untuk kembali menapaki singgasana. Gol-gol krusial dari Pierre Kalulu dan Kenan Yildiz mengukuhkan kemenangan keempat beruntun Juventus di semua kompetisi, mengirimkan sinyal bahaya bagi para pesaing di papan atas.
Pertandingan di Pisa bukanlah jalan yang mulus bagi skuad asuhan Luciano Spalletti. Di babak pertama, benteng pertahanan Pisa yang digalang kiper Adrian Semper tampil kokoh, menggagalkan sejumlah upaya seperti tembakan keras Weston McKennie di menit ke-14 dan percobaan Lois Openda tujuh menit kemudian. Juventus tampak kesulitan menemukan ritme, seolah terjebak dalam strategi bertahan lawan yang disiplin dan rapat.

Namun, jeda turun minum menjadi titik balik krusial. Pergantian pemain yang cerdik dari Spalletti, dengan masuknya Edon Zhegrova menggantikan Manuel Locatelli dan Jonathan David menggantikan Openda, terbukti mengubah dinamika permainan. Juventus mulai menemukan celah, tekanan mereka semakin intens dan terstruktur. Puncaknya, pada menit ke-73, Pierre Kalulu berhasil memecah kebuntuan. Berawal dari skema umpan matang di sisi kanan, sontekan akuratnya akhirnya merobek jala Pisa, membuka keran gol bagi Si Nyonya Tua.

Related Post
Setelah gol pembuka, Juventus semakin beringas. Serangan demi serangan dilancarkan, dengan Zhegrova beberapa kali mengancam gawang Semper melalui tembakan kaki kirinya, namun masih bisa dihalau. Kemenangan akhirnya dipastikan di masa tambahan waktu, tepatnya menit ke-90+2, ketika Kenan Yildiz dengan tenang menyambar umpan matang dari Jonathan David di jarak dekat, memastikan skor 2-0 dan mengunci tiga poin berharga.
Dengan 32 poin dari 17 laga, Juventus kini hanya terpaut satu poin dari pemuncak klasemen, Inter Milan, yang baru memainkan 15 pertandingan. Posisi ini menempatkan Juventus dalam jalur perburuan gelar yang serius, memberikan tekanan psikologis yang signifikan bagi tim-tim di atasnya. Ini bukan hanya tentang angka di klasemen, tetapi juga tentang momentum dan kepercayaan diri yang tengah membara di kubu Bianconeri, menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan yang harus diperhitungkan.
Di laga lain, drama juga tersaji. Lazio harus puas berbagi angka 1-1 dengan Udinese, setelah gol bunuh diri Oumar Solet di menit ke-80 hampir memberikan kemenangan, namun dibalas oleh Keinan Davis di menit ke-90+5. Sementara itu, Como, di bawah asuhan Cesc Fabregas, menunjukkan performa gemilang dengan menundukkan Lecce 3-0. Kemenangan berkat gol Nico Paz (20′), Jacobo Ramon (66′), dan Anastasios Douvikas (75′) ini membawa Como merangsek ke peringkat keenam dengan 27 poin, hanya selisih tiga poin dari zona lima besar. Sebuah kisah inspiratif dari tim yang terus menunjukkan potensi besar di bawah sentuhan magis Fabregas.
Pekan ini masih menyisakan laga-laga menarik, termasuk kehadiran talenta Indonesia yang berlaga di Serie A. Emil Audero bersama Cremonese akan menjamu juara bertahan Napoli, Minggu malam mulai pukul 21.00 WIB. Sementara itu, kapten timnas Indonesia, Jay Idzes, akan memimpin Sassuolo menjalani laga tandang menghadapi Bologna, Senin (29/12) dini hari WIB. Puncak dari pekan ini adalah duel sengit antara pemuncak klasemen Inter Milan melawan Atalanta, yang diprediksi akan menjadi pertarungan taktik dan mentalitas yang mendebarkan.
Berikut hasil terkini Liga Italia 2025/2026 hingga Minggu dini hari WIB:
- Parma 1-0 Fiorentina
- Torino 1-2 Cagliari
- Lecce 0-3 Como
- Udinese 1-1 Lazio
- Pisa 0-2 Juventus










Tinggalkan komentar