Politica News – Pengamat pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, menyerukan kepada negara-negara anggota BRICS untuk berperan sebagai kekuatan penyeimbang global, bukan justru membentuk blok kekuatan baru. Pernyataan ini disampaikan Connie sebelum menghadiri konferensi internasional di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (28/10/2025).
Konferensi internasional bertajuk ‘Bandung At 70: Assessment and Perspective To Build The World A New’ ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955. IPDN menjadi tuan rumah acara yang dihadiri oleh akademisi, ilmuwan, dan pakar dari 32 negara. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi relevansi semangat Bandung dalam dinamika global saat ini.

Connie menekankan bahwa semangat BRICS selaras dengan kelanjutan KAA 1955. Oleh karena itu, fokus utama konferensi ini adalah merumuskan kembali visi Presiden Soekarno tentang Gerakan Non-Blok (Non-Alignment Movement).

Related Post
"Yang terpenting dari pidato Bung Karno tentang non-alignment adalah bahwa mimpinya belum selesai dirumuskan," ujar Connie. Ia berharap BRICS dapat mewujudkan cita-cita tersebut, namun dengan catatan tidak menciptakan polarisasi baru di dunia.










Tinggalkan komentar