Politica News – Nusa Tenggara Barat (NTB) menutup tahun 2025 dengan capaian investasi yang mencengangkan, menembus angka Rp48,9 triliun. Namun, di balik dominasi sektor pertambangan yang selama ini menjadi tulang punggung, pemerintah daerah kini mengisyaratkan pergeseran strategis yang ambisius menuju sektor pariwisata dan energi terbarukan. Sebuah langkah berani yang berpotensi mengubah lanskap ekonomi Bumi Gora.
Data gemilang ini dirilis oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, menjadi bukti nyata geliat ekonomi dan kepercayaan investor di wilayah tersebut. Angka Rp48,9 triliun bukan sekadar deretan digit, melainkan cerminan potensi besar yang dimiliki NTB serta keberhasilan kebijakan pemerintah dalam menarik modal.
Selama ini, sektor pertambangan memang menjadi magnet utama bagi para pemodal. Kekayaan sumber daya alam NTB, terutama di sektor mineral, telah menarik investasi besar-besaran yang turut menggerakkan roda perekonomian lokal. Namun, ketergantungan pada satu sektor, apalagi yang bersifat ekstraktif, kerap memicu diskusi panjang mengenai keberlanjutan, dampak lingkungan, dan pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat.
Related Post
Menyadari dinamika tersebut, DPMPTSP NTB secara tegas menyatakan akan mengalihkan fokus ke depan. Sektor pariwisata, yang selama ini telah menjadi ikon NTB dengan keindahan alamnya seperti Mandalika, Rinjani, dan Gili, diproyeksikan menjadi primadona baru. Langkah ini bukan tanpa alasan; pariwisata menawarkan potensi penciptaan lapangan kerja yang lebih luas, pemberdayaan UMKM lokal, serta pendapatan daerah yang berkelanjutan tanpa harus menguras sumber daya alam. Ini adalah investasi pada pengalaman, pada budaya, dan pada masa depan yang lebih hijau.
Selain pariwisata, pengembangan energi terbarukan juga masuk dalam radar prioritas. Potensi NTB akan energi surya, angin, dan panas bumi yang melimpah menjadi daya tarik tersendiri bagi investasi hijau. Ini adalah langkah progresif yang sejalan dengan komitmen global terhadap energi bersih dan sekaligus membuka peluang inovasi serta kemandirian energi bagi daerah. Sebuah visi untuk NTB yang tidak hanya kaya akan sumber daya, tetapi juga mandiri dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Pergeseran fokus ini menandakan visi jangka panjang Pemprov NTB untuk membangun ekonomi yang lebih tangguh, inklusif, dan berwawasan lingkungan. Ini bukan hanya tentang angka investasi, melainkan tentang bagaimana investasi tersebut mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menciptakan peluang baru, dan memastikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang di Bumi Gora. Sebuah narasi pembangunan yang berpihak pada keberlanjutan dan kesejahteraan manusia.
Tinggalkan komentar