Politica News – Pergantian pucuk pimpinan Kodam Jaya kembali menghebohkan jagat militer Indonesia. Mayjen TNI Deddy Suryadi, sosok yang pernah menjadi ajudan Presiden Joko Widodo (2017-2019), resmi ditunjuk sebagai Pangdam Jaya. Pengangkatan ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/667/V/2025 tertanggal 27 Mei 2025, yang merombak 117 Perwira Tinggi (Pati) TNI. Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menjelaskan bahwa mutasi ini merupakan bagian vital dari strategi pembinaan karier dan penyegaran organisasi TNI. "Bukan sekadar administrasi, ini strategi untuk meningkatkan efektivitas tugas dan kesiapan menghadapi dinamika global," tegas Kristomei pada Rabu (28/5/2025).
Dari total 117 Pati yang dimutasi – 47 dari Angkatan Darat, 30 dari Angkatan Laut, dan 40 dari Angkatan Udara – nama Mayjen TNI Deddy Suryadi menjadi sorotan. Pria kelahiran Bandung, 14 September 1973 ini akan menggantikan Mayjen TNI Rafael Granada Baay. Karier militer Deddy Suryadi terbilang cemerlang. Pernah menjabat sebagai ajudan orang nomor satu di Indonesia, kini ia memimpin salah satu Kodam strategis di jantung Ibu Kota. Langkah ini tentu menarik perhatian, mengingat rekam jejaknya yang dekat dengan lingkaran kekuasaan Presiden Jokowi.

Mutasi ini bukan tanpa makna. Ia mencerminkan dinamika internal TNI dalam menjaga kesiapan menghadapi berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal. Pengangkatan Deddy Suryadi sebagai Pangdam Jaya menandai babak baru dalam kepemimpinan militer di Jakarta, membawa harapan sekaligus tantangan tersendiri bagi sang jenderal yang pernah bertugas di Istana Negara. Publik pun menantikan bagaimana kepemimpinannya akan mewarnai dinamika keamanan dan pertahanan di wilayah Jakarta Raya.

Related Post
Tinggalkan komentar