Anak Nakal Masuk Barak Militer? Kebijakan Nasional yang Kontroversial!

Anak Nakal Masuk Barak Militer? Kebijakan Nasional yang Kontroversial!

Politica News – Wacana pengiriman anak-anak nakal ke barak militer sebagai program nasional tengah menuai kontroversi. Usulan yang digaungkan oleh Menteri HAM Natalius Pigai, dan sebelumnya dipraktikkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, ini mendapat kecaman keras dari berbagai pihak. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) misalnya, menilai wacana ini sebagai bukti kegagalan total Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Ubaid Matraji, Koordinator Nasional JPPI, mengatakan usulan tersebut merupakan tamparan keras bagi dunia pendidikan Indonesia. "Bagaimana mungkin di era modern ini, pemerintah justru memilih model pendidikan kaku dan represif ala militer?" tanyanya retoris dalam keterangan resmi yang diterima politicanews.id, Jumat (9/5/2025). Ia menilai wacana ini sebagai penghinaan terhadap akal sehat dan pengingkaran terhadap esensi pendidikan yang seharusnya humanis dan berorientasi pada pengembangan potensi anak secara menyeluruh.

Anak Nakal Masuk Barak Militer? Kebijakan Nasional yang Kontroversial!
Gambar Istimewa : pict.sindonews.net

Menurut Ubaid, jika program ini benar-benar diterapkan, itu akan menjadi bukti nyata Kemendikdasmen telah menyerah dalam menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif. Sekolah seharusnya menjadi tempat anak-anak belajar dengan gembira, berinteraksi positif, dan mengembangkan kreativitas, bukan tempat untuk menumbuhkan kepatuhan buta melalui disiplin yang kaku dan berpotensi kekerasan. "Memaksakan model barak militer justru akan membunuh potensi anak, mematikan nalar kritis, dan menciptakan generasi yang patuh tanpa berpikir kritis," tegasnya.

COLLABMEDIANET

JPPI dengan tegas menolak wacana ini dan menyebutnya sebagai kemunduran peradaban. Mereka menuntut pembatalan total wacana tersebut dan meminta pertanggungjawaban moral dan profesional dari pihak-pihak yang mengusulkan ide yang dinilai sesat ini. Organisasi tersebut juga mendesak dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Kemendikbudristek yang dinilai gagal menjalankan misinya. Perdebatan ini pun menyoroti dilema antara kedisiplinan dan pengembangan potensi anak di era modern.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar