Politica News – Tensi konflik India-Pakistan yang meningkat tajam pasca serangan militer India ke Kashmir dan Lahore pada Rabu (7/5/2025) menimbulka kekhawatiran global. Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, mengajak pemerintah Indonesia untuk mengambil peran aktif sebagai penengah dalam menyelesaikan perselisihan kedua negara tersebut. Pernyataan ini disampaikan Sabtu (10/5/2025), menanggapi jatuhnya korban sipil hingga puluhan jiwa akibat eskalasi konflik.
"Baik India maupun Pakistan adalah negara sahabat Indonesia. Kita tentu prihatin melihat konflik bersenjata mengancam nyawa warga sipil dan memicu ketidakstabilan regional," tegas Sukamta. Ia menekankan pentingnya penyelesaian damai, mengingat potensi dampak yang meluas jika konflik berlanjut, termasuk ancaman penggunaan senjata nuklir.

Meskipun beberapa analis memperkirakan skenario terburuk penggunaan senjata nuklir, Sukamta tetap optimis. "Saya percaya, para pemimpin India dan Pakistan akan bertindak rasional dan mempertimbangkan risiko yang sangat besar. Sejarah menunjukkan, konflik-konflik sebelumnya terkait Kashmir dan perbatasan berhasil diselesaikan melalui jalur diplomasi," ujarnya.

Related Post
Lebih lanjut, Sukamta mendorong pemerintah untuk mengambil inisiatif. "Pemerintah Indonesia harus proaktif menjadi juru damai. Upaya mediasi dan negosiasi perdamaian sangat diperlukan untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban dan menjaga stabilitas regional," kata Sukamta. Ia berharap, Indonesia dapat memanfaatkan relasinya yang baik dengan kedua negara untuk mendorong dialog dan penyelesaian damai secara konstruktif. Langkah ini dinilai krusial untuk mencegah meluasnya konflik dan meminimalisir dampak negatif bagi kawasan.










Tinggalkan komentar