Politica News – Pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto dinilai sebagai langkah wajar dalam konteks sejarah dan individu. Direktur Eksekutif Sekata Institut, Andri Frediansyah, menekankan urgensi bagi bangsa Indonesia untuk membangun kesadaran serta kedewasaan kolektif dalam bernegara. Hal ini penting agar bangsa ini tidak terus menerus terperangkap dalam bayang-bayang luka masa lalu.
Andri berpendapat bahwa jika penolakan gelar pahlawan nasional didasarkan pada luka sejarah, maka bangsa ini akan terus berkutat dalam paradoks masa lalu. Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai jasa para pendahulunya, tanpa memandang perbedaan pandangan politik yang pernah ada.

"Untuk menjaga stabilitas nasional, dibutuhkan energi, pemikiran, bahkan pengendalian emosi dan perasaan yang besar, seperti yang pernah dilakukan Pak Harto selama 32 tahun memimpin," ujarnya, Minggu (9/11/2025).

Related Post
Di bawah kepemimpinan Soeharto, Indonesia pernah mencapai stabilitas nasional yang kokoh, pembangunan infrastruktur dasar yang masif, peningkatan ekonomi, serta ketahanan negara yang tangguh. Bahkan, pada masa itu, Indonesia dikenal sebagai salah satu kekuatan ekonomi di kawasan Asia.










Tinggalkan komentar