Politica News – Kehebohan mewarnai aksi demonstrasi di kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jumat lalu (20/6/2025). Ketua DPP PPP, M. Thobahul Aftoni, atau yang akrab disapa Toni, mengungkapkan rasa heran atas perubahan mendadak tuntutan para demonstran. Aksi yang awalnya terdaftar di Polda Metro Jaya sebagai dukungan terhadap Ketua Umum Mardiono, tiba-tiba berujung pada tuntutan pemecatan Romahurmuziy (Rommy) dari jabatan Ketua Majelis Pertimbangan PPP.
"Izin demo yang kami terima dari Polda Metro Jaya jelas-jelas menyatakan aksi dukungan untuk Pak Mardiono sebagai Ketum," ungkap Toni dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/6/2025). Nada keheranan jelas tersirat dalam suaranya. "Namun, kenyataannya di lapangan, orasi yang disampaikan justru menuntut pemecatan Pak Rommy. Ini sangat janggal dan menimbulkan pertanyaan besar," tambahnya.

Perbedaan mencolok antara izin resmi dan realita di lapangan ini membuat Toni menduga adanya skenario terselubung di balik aksi tersebut. Ia pun mempertanyakan motif sebenarnya di balik perubahan tuntutan yang begitu drastis. "Apakah ada pihak-pihak tertentu yang berupaya memanfaatkan momentum ini untuk kepentingan pribadi atau kelompok?" tanyanya retoris, mengindikasikan kecurigaan terhadap manuver politik internal partai.

Related Post
Situasi ini tentu saja memanaskan suhu politik internal PPP. Peristiwa ini menjadi sorotan tajam, mengungkapkan dinamika kekuasaan dan perebutan pengaruh di dalam tubuh partai berlambang Ka’bah tersebut. Publik pun menunggu klarifikasi lebih lanjut dari pihak-pihak terkait untuk mengungkap misteri di balik perubahan tuntutan demonstrasi yang mengejutkan ini. Apakah ini sekadar miskomunikasi, atau ada permainan politik yang lebih besar? Waktu yang akan menjawabnya.
Tinggalkan komentar