Politica News – Jabatan Gubernur DKI Jakarta yang diemban Pramono Anung sejak 20 Februari 2025, rupanya diwarnai pergantian sejumlah petinggi di jajaran Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Data yang dihimpun politicanews.id menunjukkan setidaknya satu Kapolda Metro Jaya dan dua Pangdam Jaya bertugas selama masa kepemimpinannya. Nama-nama tersebut menarik perhatian, mengingat dinamika politik dan keamanan Ibu Kota yang selalu dinamis.
Irjen Pol. Karyoto memimpin Kepolisian Daerah Metro Jaya sejak Maret 2023. Kariernya yang cemerlang, termasuk pengalamannya sebagai Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menunjukkan kapabilitasnya dalam penegakan hukum. Sebelum menduduki posisi strategis tersebut, putra Akpol 1990 ini malang melintang di berbagai posisi penting, mulai dari Kapolres Ketapang hingga Direktur Analis Pemutus Jaringan Internasional BNN. Pengalamannya yang kaya ini tentu menjadi aset berharga dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Jakarta.

Sementara itu, kursi Pangdam Jaya di era Pramono Anung dijabat oleh dua perwira tinggi TNI. Letjen TNI Rafael Granada Baay, yang kini menjabat Sestama BIN, sebelumnya memimpin Kodam Jaya periode 24 Juli 2024 hingga 27 Mei 2025. Pergantian tongkat komando kemudian dilanjutkan oleh Mayjen TNI Deddy Suryadi. Kehadiran dua Pangdam Jaya dalam kurun waktu kepemimpinan Pramono Anung menunjukkan dinamika pergantian kepemimpinan di tubuh TNI yang cukup signifikan.

Related Post
Kombinasi kepemimpinan Irjen Pol. Karyoto dan kedua Pangdam Jaya tersebut, menarik untuk dikaji lebih lanjut. Bagaimana sinergi dan kolaborasi mereka dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Jakarta selama kepemimpinan Pramono Anung? Pertanyaan ini menjadi menarik untuk ditelusuri lebih dalam, mengingat peran vital mereka dalam menjaga kondusivitas Ibu Kota. Apakah ada korelasi antara pergantian pimpinan TNI-Polri dengan kebijakan Gubernur? Pertanyaan ini tentu membutuhkan analisis lebih mendalam.
Tinggalkan komentar