Politica News – Kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan Indonesia tengah berada di titik nadir. Maraknya kasus korupsi di lingkungan peradilan telah menggerus kepercayaan masyarakat secara signifikan. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Mahkamah Agung (MA), Sunarto, di hadapan 1.451 hakim baru dalam acara pengukuhan yang turut dihadiri Presiden Prabowo Subianto, Kamis (12/6/2025).
Di tengah sorotan tajam publik, Sunarto memberikan pesan menohok kepada para hakim. "Lembaga peradilan kita sedang menghadapi ujian kepercayaan yang berat. Public trust terkikis akibat ulah segelintir oknum yang melakukan korupsi," tegas Sunarto di Kantor MA. Ia mengingatkan bahwa korupsi lahir dari tiga faktor: kebutuhan, keserakahan, dan kesempatan. Pesan ini bukan sekadar peringatan, melainkan tamparan keras bagi mereka yang masih berani menggadaikan integritas demi kepentingan pribadi.

Sunarto tak hanya menekankan pentingnya menghindari korupsi. Ia juga mengajak para hakim untuk mengedepankan sikap rendah hati dan santun. "Jadilah hakim yang memiliki filosofi padi," pesannya. Metafora padi yang merunduk saat berisi, menurut Sunarto, harus menjadi pedoman bagi para hakim dalam menjalankan tugasnya. Sikap rendah hati dan tutur kata yang bijak, bukan sikap arogan dan merendahkan, harus menjadi ciri khas seorang hakim yang berintegritas.

Related Post
Lebih lanjut, Sunarto berharap para hakim dapat memegang teguh visi MA, yaitu terwujudnya badan peradilan Indonesia yang agung. Tantangan besar kini ada di pundak para hakim untuk mengembalikan kepercayaan publik yang telah tercederai. Mampukah mereka menjawab tantangan ini? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun, pesan Sunarto tentang filosofi padi, diharapkan dapat menjadi pengingat penting bagi setiap hakim untuk senantiasa mengutamakan keadilan dan integritas dalam setiap putusan yang mereka keluarkan.
Tinggalkan komentar