Politica News – Penghentian sementara operasional PT GAG Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, menuai pujian dari berbagai pihak. Abdul Rahman Farisi, Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar, menyebut langkah tersebut sebagai bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap rakyat dan kelestarian lingkungan. Rahman menegaskan bahwa izin operasional tambang tersebut diterbitkan jauh sebelum Bahlil menjabat. "Narasi yang berkembang seolah-olah Pak Bahlil yang menerbitkan izin itu keliru. Justru beliau yang berani mengambil tindakan tegas dengan menghentikan aktivitas tambang yang ditolak masyarakat," tegas Rahman dalam keterangannya, Senin (9/6/2025). Menurutnya, keputusan ini menunjukkan komitmen Bahlil untuk mendengarkan aspirasi rakyat dan memprioritaskan pelestarian keindahan alam Raja Ampat yang terkenal akan keanekaragaman hayati lautnya.
Rahman juga menyinggung dua kebijakan strategis Bahlil di sektor migas, yaitu peningkatan target lifting minyak hingga 1 juta barel per hari dan pengalihan sumber impor minyak dari Singapura. Ia menilai kebijakan ini, meskipun mengganggu kenyamanan pihak-pihak tertentu yang selama ini menikmati sistem impor yang tidak efisien, merupakan langkah krusial menuju kemandirian energi Indonesia. "Keputusan-keputusan berani seperti ini dibutuhkan untuk membangun Indonesia yang lebih kuat dan berdaulat," tambahnya. Dengan demikian, penghentian operasional PT GAG Nikel bukan hanya sekadar tindakan administratif, melainkan representasi dari komitmen pemerintah untuk menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan perlindungan lingkungan dan kepentingan masyarakat. Langkah ini pun diharapkan dapat menjadi preseden bagi pengelolaan sumber daya alam yang lebih berkelanjutan di Indonesia.


Related Post
Tinggalkan komentar