Zulkifli Hasan Sampaikan Pidato Politik, Sentil Impor Pangan

Jakarta–Politicanews:  Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan pidato politiknya pada Rabu (14/4) yang disiarkan melalui media sosial. Zulhas, demikian dia akrab disapa menyentil soal ketergantungan terhadap impor pangan.

Menurut mantan Ketua MPR periode 2014-2019 itu, sudah 23 tahun reformasi dilalui, seharusnya reformasi memberikan masyarakat kedaulatan, keadilan, kesejahteraan dan kesetaraan.

“Namun, rasanya cita-cita itu masih jauh,” kata Zulhas.

Dia mengatakan dalam 23 tahun bangsa Indonesia masih dihimpit banyak persoalan.

“Mulai dari kecanduan impor pangan, yang menunjukkan tiadanya kedaulatan kita dalam bidang pangan, hingga belitan utang luar negeri yang nilainya terus meningkat tajam. Akibatnya, kesejahteraan rakyat menjadi PR lama yang tak kunjung usai,” kata Zulhas.

Mantan Menteri Kehutanan era Susilo Bambang Yudhoyono itu, menilai bahwa kebijakan impor muncul dari perilaku para pemburu rente yang memaksakan agar kebijakan tersebut terus dilanggengkan.

“Para pemburu rente ini mencari keuntungan sesaat dan rela mengorbankan nasib rakyat kecil, nasib petani, nasib anak-cucu kita di kemudian hari,” kata dia.

Zulhas menuding apa yang terjadi sekarang merupakan buah dari sistem demokrasi Indonesia yang high cost.

“Saya kira ada hubungannya. Ada yang perlu kita evaluasi dari demokrasi dan cara kita menjalankannya pasca-reformasi,” terangnya.

“Tentu saja saya membuka wacana ini untuk kita diskusikan bersama, untuk kita kaji bersama, untuk kita temukan solusinya bersama-sama,” ujarnya.

Besan pendiri PAN Amien Rais ini juga berharap agar pemerintah semakin peduli dan membela kepentingan rakyat. Tidak lagi mengeluarkan  kebijakan-kebijakan yang merugikan dan mendatangkan penderitaan bagi sebagian rakyat.

“Mudah-mudahan hari raya lebaran tahun ini bisa kita rayakan tanpa beras impor, tanpa garam impor, tanpa daging impor, tanpa bawang dan gula impor,” tutupnya. (it)

Tinggalkan Balasan