Sekitar 70 anggota parlemen dari Partai National League for Democracy ( NLD) tetap mengambil sumpah jabatan parlemen pada Kamis (4/2/2021). Upacara pengambilan sumpah tersebut dilakukan secara informal oleh para anggota parlemen dari Partai NLD dengan mengesampingkan kudeta militer Myanmar. Militer Myanmar mengambil alih kekuasaan setelah menahan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi dan sejumlah tokoh lainnya pada Senin (1/2/2021). Sebelum melakukan kudeta, mililter Myanmar yang dikenal sebagai Tatmadaw tersebut berulang kali mengatakan jika adanya kecurangan dalam pemilu Myanmar pada 2020.
Turut Menentang Kudeta Militer Myanmar Upacara pengambilan sumpah itu berlangsung di wisma pemerintah di Naypyidaw, tempat anggota parlemen biasanya tinggal selama sesi parlemen. Hingga Rabu (3/2/2021), fasilitas tersebut menampung lebih dari 400 anggota parlemen terpilih, sebagian besar dari mereka dari NLD sebagaimana dilansir dari The Irrawaddy.
Sebagian besar anggota parlemen mematuhi perintah militer pada Rabu yang memerintahkan mereka untuk meninggalkan Naypyidaw dalam waktu 24 jam. Namun, beberapa anggota parlemen lainnya berkukuh tetap tinggal. Karena jumlah mereka yang kecil, pihak berwenang setuju untuk membiarkan mereka tinggal sampai Sabtu (6/2/2021). Baca juga: Tangan Kanan Aung San Suu Kyi Ikut Ditahan, Rakyat Terus Menentang Kudeta Militer Myanmar Pada Kamis, anggota parlemen yang tersisa mengambil kesempatan untuk mengambil sumpahnya. Daw Phyu Phyu Thin, anggota parlemen NLD yang terpilih kembali, menggambarkan upacara pada Kamis itu sebagai sidang Parlemen.