Ketua Umum Partai Gerindra yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih menempati posisi teratas dalam sejumlah survei calon presiden. Termasuk yang dilakukan Institute for Democracy dan Strategic Studies (Indostrategic) belum lama ini.
Namun begitu, posisi Prabowo mulai dibayang-bayangi oleh tokoh lain seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kendatipun kans Anies untuk maju Pilpres masih terlalu jauh, mengingat dia tidak memiliki kendaraan partai politik seperti halnya Prabowo.
Elektabilitas Prabowo menurut survei Indostrategic mencapai 17,5 persen. Sementara Anies hanya terpaut tipis di bawahnya, yakni 17 persen. Survei digelar sejak 23 Maret hingga 1 Juni 2021.
Direktur Eksekutif Indostrategic Khaerul Umam mengatakan, elektabilitas Prabowo yang tak tergoyahkan mengingat namanya sudah melekat dalam memori politik dan opini publik setelah dia tiga kali berturut-turut mengikuti pemilihan presiden.
“Bagaimanapun Pak Prabowo sudah berinvestasi selama tiga kali Pilpres,” kata Umam dalam paparan hasil survei secara daring, Selasa (3/8).
Umam juga mengungkapkan, meski Anies memiliki elektabilitas 17 persen, terpaut tidak jauh dari Prabowo, namun Gubernur DKI Jakarta itu masih harus bekerja keras, mengingat dia hingga saat ini tidak memiliki basis dukungan politik riil dari partai politik.
Mencuatnya nama Anies, kata Umam, ditengarai lebih banyak dikarenakan media coverage, karena peran mantan menteri Jokowi itu dalam penanganan masa pandemi Covid-19 di DKI Jakarta. Pemberitaan media yang sering dan massif membuat nama Anies makin dikenal publik.
Di bawah Prabowo dan Anies, terdapat nama-nama lain yang selama ini memang digadang-gadang publik sebagai capres. Ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 8,1 persen dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 7 persen.
Berikutnya, ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 6,8 persen dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 6,4 persen.
Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani yang saat ini balihonya bertebaran di mana-mana masih menduduki urutan ke 12 dengan elektabilitas 0,6 persen.
Survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling dengan 2.400 responden dari 34 provinsi dengan margin of error 2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Selain survei nama capres, Indostrategic juga membuat survei dengan simulasi capres-cawapres. Berdasarkan simulasi tersebut, ternyata pasangan Anies-AHY memperoleh suara tertinggi dengan angka 20,25 persen.
Diikuti Prabowo-Puan 14,65 persen, Ganjar-Ridwan Kamil 8,05 persen, Ridwan Kamil-Sandiaga Uno 7,3 persen, dan Prabowo-Ridwan Kamil 5,13 persen. Menurut Umam, hasil tersebut adalah indikasi bahwa masyarakat berharap pada nama-nama baru sebagai calon pemimpin berikutnya. Kendatipun para pasangan tersebut masih harus bekerja lebih keras untuk membangun koalisi. (it)