Politicanews-, Meramaikan Bulan Bung Karno, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Blitar berkolaborasi dengan KNPI Kota Blitar serta Asosiasi petani dan penggiat kopi Blitar menghelat Soekarno Coffee Festival 2022 dengan berbagai acara yang berlangsung 10 – 12 Juni 2022 di halaman kantor Walikota Blitar, sekaligus meluncurkan Kopi Tubruk Bung Karno.
Heru Eko Pramono, Kepala DPMPTSP Kota Blitar mengatakan Soekarno Coffee Festival 2022 bertujuan untuk meningkatkan minat penikmat kopi, yang diharapkan dapat berdampak pada industri kopi. Mengingat saat ini, pengusaha atau cafe yang menyajikan menu utama kopi di Kota Blitar sudah cukup banyak.
Hadir Kepala Staf Kepresidenan, Jend ( Purn ) Dr. H. Moeldoko, SIP dan juga Gubernur Provinsi Jawa Timur yang diwakili Asisten Pemerintahan, Kepala Bank Indonesia Wilayah Malang Raya, Forkopimda Kota Blitar, DanYon 511/DY, serta DPRD Kota Blitar.

Selain Soekarno Coffee Festival menggelar kegiatan olahraga Soekarno Night Run ( 11/6 ) yang diikuti 1.000 peserta dan di pembukaan ada hiburan dari Orkes Keroncong Sakura dari Kota Blitar, dengan musisi – musisi yang terdiri dari anak muda yang tampil memukau. Tak ketinggalan pula, lomba Fun Brewing V-60 atau ajang battle barista dalam membuat kopi terbaik dan terenak.
”Bung Karno adalah pecinta kopi tubruk. Seperti telah tertuang dalam buku yang ditulis mantan pengawal pribadi Bung Karno, Mangil Wartowidjojo dalam bukunya ” Kesaksiann Tentang Karno 1945 – 1967 ” yang menceritakan keseharian Ir. Sokarno yang tetap merakyat meskipun lebih dari cukup. Salah satu kebiasaan Bung Karno adalah mengkonsumsi kopi tubruk yang menurut pak Mangil menjelaskan bahwa Kopi Tubruk Bung Karno harus sesuai takaran yang diinginkan yaitu satu sendok kopi dan satu setengah sendok gula”, terang Walikota Blitar, Santoso.
Bung Karno adalah tokoh yang menitipkan banyak warisan untuk bangsa Indonesia, lanjutnya. Selain ajaran luhur yang penuh dengan filosofi, Bung Karno juga mewariskan buku yang berisi resep kuliner ”Mustikarasa”. Dimana dalam buku itu Bung Karno mewariskan resep kopi tubruk dan kopi ekstrak.
Hal ini menunjukkan bahwa Bung Karno menganggap minuman kopi adalah minuman istimewa bagi bangsa Indonesia. Festival kopi ini juga digelar dalam rangka pemulihan ekonomi daerah pasca pandemi setelah selama dua tahun terdampak pandemi.

Mari jadikan Festival Kopi ini di Bulan Bung Karno sebagai momentum untuk bangkit menggerakkan ekonomi daerah dan salah satunya adalah pelaku UMKM. “Di Soekarno Coffee Festival diluncurkan Kopi Tubruk Bung Karno, dimana kopi ini adalah kopi khas dan pilihan yang biasa diminum oleh Bung Karno saat pulang ke Kota Blitar. Semoga kopi tubruk ini dapat menjadi oleh – oleh khas dari Kota Blitar selain oleh – oleh khas Kota Blitar lainnya seperti Wajik Kletik, Opak Gambir, Buah Belimbing dan lain – lain”, kata Santoso.
Sebagai catatan Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kota Blitar pun melibatkan belasan pelaku UMKM dalam Soekarno Coffee Festival 10-12 Juni. “Kegiatan ini menjadi kesempatan untuk kembali meningkatkan eksistensi produk khas Kota Blitar di pasaran”, demikian disampaikan Kepala Dinkop Kota Blitar, Juyanto.
Belasan UMKM ini akan menyedia berbagai makanan dan minuman. Ia berharap stand UMKM yang dihadirkan bisa memenuhi kebutuhan makanan maupun minuman peserta. Selain diharapkan agenda seperti ini bisa rutin digelar. Selain sebagai bentuk mencintai produk dalam negeri, namun UMKM juga dinilai mampu membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dan ke-15 Pelaku UMKM akan berada di sepanjang Jalan Kenanga Kota Blitar. (ptb; foto humasscf)