Sekolah Demokrasi LP3ES, Ikhtiar Menjaga Demokrasi

Ketua Dewan Pengurus LP3ES Didik J. Rachbini (Foto: Pikiran Rakyat)

Jakarta–Politicanews: Penerapan sistem demokrasi di Indonesia masih mendapat banyak kritik dan evaluasi dari sejumlah kalangan. Namun bagaimanapun, sebagai sebuah sistem, demokrasi menjadi sistem yang paling baik diterapkan di Indonesia dibanding sistem politik lain. Meski diakui masih belum ideal.

Pengamat sosial politik Prof Azyumardi Azra misalnya, yang menilai bahwa demokrasi di Indonesia membutuhkan kontekstualisasi.

Menurut Azyumardi, Indonesia perlu mengembangkan sistem politik dengan memadukan prinsip-prinsip demokrasi universal dan kontekstualisasi yang relevan dengan nilai-nilai bangsa. Tujuannya, agar demokrasi tidak terkesan sesuatu yang asing.

Sejalan dengan itu, menjaga demokrasi agar tetap berjalan di Indonesia merupakan tugas semua elemen bangsa.

Itu pula yang mendorong Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menyelenggarakan Sekolah Demokrasi.

Direktur Eksekutif LP3ES Fajar Nursahid mengatakan, tujuan Sekolah Demokrasi adalah untuk menjaga demokrasi Indonesia tetap di rute yang tepat.

“Forum Sekolah Demokrasi menjadi ikhtiar untuk membangun demokrasi dan menjaga demokrasi di rute yang tepat,” kata Fajar dalam keterangannya, Kamis (12/8).

Sekolah Demokrasi LP3ES akan diselenggarakan dari tanggal 12 Agustus 2021 hingga 19 Agustus 2021.

Fajar mengatakan, partisipasi masyarakat adalah hal yang sangat penting dalam keberlangsungan negara. Oleh karena itu, ia mendukung penyelenggaraan Sekolah Demokrasi yang saat ini  telah mencapai angkatan ketiga.

Untuk program yang sedang berjalan, sekolah ini diikuti oleh 41 orang. Mereka berasal dari beragam unsur, yaitu akademisi, mahasiswa, jurnalis, pengurus partai politik, tokoh masyarakat atau agama, aktivis penyelenggara pemilu, hakim, dan anggota legislatif.

Peserta juga berasal dari berbagai daerah dari Aceh sampai Papua. Mereka merupakan peserta terpilih dari sebanyak 204 orang pendaftar.

“Sekolah Demokrasi mencoba mendorong terwujudnya generasi baru yang akan meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia,” kata Fajar.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus LP3ES Didik J. Rachbini menyampaikan bahwa LP3ES memiliki pengalaman yang sangat mumpuni dalam ranah pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas demokrasi.

Dengan pengalaman yang dimiliki, kata Rektor Universitas Paramadina ini, tidak mengherankan jika Sekolah Demokrasi bersifat eksklusif. Artinya, para peserta yang ikut harus melalui proses seleksi ketat. Didik berharap, para peserta Sekolah Demokrasi nantinya dapat menjawab tantangan demokrasi yang saat ini sedang dihadapi oleh Negara di masa pandemi Covid-19 ini. (it)

Tinggalkan Balasan