Politicanews-, Kunjungan resmi Presiden Republik Demokratis Timor Leste José Ramos-Horta di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat (19/7) diterima Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Pemimpin kedua negara memperkenalkan delegasi masing-masing negara. Dari Indonesia tampak hadir antara lain Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste Okto Dorinus Manik, dan Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri Santo Darmo Sumarto.
Kepala Protokol Negara/Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Andi Rachmianto turut hadir juga dalam penyambutan.
Sementara, delegasi yang hadir dari Timor Leste ialah Minister of Foreign Affairs and Corporation, Minister of Transport and Communication, Minister of Agriculture and Fisheries, Ambassador Timor Leste to Indonesia, Chief of Civil House and Presidency, Director General for Asian Affairs, Ministry of Foreign Affairs and Corporation and Advisor for Ministry of Foreign Affairs and Corporation.

Dalam kunjungan kenegaraan kali ini, direncanakan empat naskah nota kesepahaman (MoU) yang akan ditandatangani oleh kedua negara. Empat nota kesepahaman tersebut adalah di bidang pertanian, pergerakan lintas batas bus, standarisasi dan metrologi, serta kerja sama teknis di bidang perdagangan.
Indonesia dan Timor Leste berkomitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi. Kita membahas berbagai kerja sama bilateral dengan terbuka dan bersahabat, dan komitmen penguatan kerja sama ekonomi menjadi fokus pembahasan, ujar Presiden Jokowi saat bersama Presiden Ramos-Horta usai pertemuan.
Adapun sejumlah kesepakatan yang dicapai kedua negara, antara lain Pertama; kita sepakat untuk terus meningkatkan perdagangan dua negara. Dengan melihat tren hubungan perdagangan yang terus positif, saya yakin perdagangan dua negara bisa terus ditingkatkan.
Kedua; Indonesia dan Timor Leste sepakat untuk memperkuat konektivitas darat dan laut. Untuk jalur darat, saya harapkan peluncuran trayek bus rute Kupang-Dili dapat segera dilakukan. Dan untuk konektivitas laut, saya menilai pentingnya untuk membuka rute kapal Kupang-Dili-Darwin.
Ketiga; kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat pembangunan perbatasan. Pembangunan PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Napan dapat selesai tahun ini. Dan sekaligus mendorong agar Joint Border Comittee dapat dilakukan kembali.
Lebih lanjut, Kepala Negara juga menyampaikan komitmen BUMN dan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Timor Leste, termasuk di bidang infrastruktur. Dan mendorong kedua negara dapat segera menyelesaikan bilateral investment treaty. Nilai investasi Indonesia di Timor Leste saat ini mencapai 818 juta Dolar AS, terutama di sektor perbankan, migas, dan telekomunikasi,.
“Selain kerja sama ekonomi, kedua pemimpin juga membahas isu terkait penyelesaian negosiasi perbatasan. Dan menekankan pentingnya kedua negara untuk segera menyelesaikan dua segmen perbatasan darat yang tersisa, yaitu segmen Noel Besi-Citrana dan Bijael Sunan-Oben”, jelas Presiden Jokowi.
Menutup pernyataannya Presiden mengapreasi pertemuan yang dinilainya berlangsung produktif tersebut. Dan merupakan kehormatan bagi Indonesia menerima kunjungan luar negeri pertama Presiden Ramos-Horta. (wemfauz; foto bpmisetpres)