Politicanews.id, Gresik – Komoditas pertanian unggulan baru petani Jawa Timur, porang, saat ini sudah mulai ekspor dalam bentuk olahan.
Ekspor porang olahan produksi industri kecil menengah (IKM) dari Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur itu dilepas oleh pihak Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Rabu 20 Oktober2021.
Aktivitas ekspor tersebut saat ini menjadi percontohan terkait ekspor produk jadi yang memilik nilai ekonomi tinggi.
Plt Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita mengatakan, Kemenperin mendorong agar para pelaku IKM di bidang porang melakukan ekspor dalam bentuk olahan.
Saat ini Kemenperin mencatat harga komoditas ekspor porang biasa sekitar Rp5 ribu per kilogram.
Sementara jika sudah diolah menjadi chip atau potongan, harganya bisa melambung menjadi Rp40 ribu hingga Rp50 ribu.
Sedangkan porang dalam bentuk tepung harganya bisa lebih mahal lagi yakni mencapai Rp200 ribu.
Produk ekspor porang paling tinggi adalah glukomanan yang harganya bisa mencapai Rp400 ribu per kilogram.
Ekspor produk olahan porang merupakan instruksi Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas tentang Pengembangan Budi daya Tanaman Porang beberapa waktu yang lalu.
“Kementerian Perindustrian bertugas membantu petani dalam meningkatkan nilai tambah komoditas ini melalui fasilitasi penguatan teknologi,” kata Reni.
Selain itu Kemenperin juga membantu IKM untuk melakukan promosi melalui pameran, marketplace, dan link and match.
Ekspor yang dilakukan IKM PT Hayumi Agro tersebut telah mencapai rata-rata 60 ton dalam bentuk tepung porang dengan tujuan negara China.
Ekspor tersebut merupakan yang kali pertama dilakukan untuk tingkat IKM dalam bentuk porang olahan.
Selama sekitar enam bulan terakhir rata-rata mereka mengekspor 50 ton produk chip dan tepung porang dengan tujuan China, Jepang, Vietnam, Taiwan dan Hong Kong.
PT Hayumi Agro berdiri sejak 2018 dan fokus memproduksi porang olahan yang bahan bakunya diperoleh dari petani di Desa Klangon, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. (01)