Pidato Presiden di Sidang MPR Besok Harus Membawa Optimisme

Jakarta–Politicanews: Sejumlah kalangan meyakini bahwa pidato Presiden RI Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR RI bakal membawa optimisme di tengah berbagai krisis akibat pandemi Covid-19.

Presiden RI Joko Widodo diagendakan menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR pada Senin 16 Agustus 2021. Sidang Tahunan MPR digelar secara online maupun offline dan dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat negara, termasuk para mantan presiden dan wakil presiden.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meyakini bahwa Presiden Jokowi akan menyampaikan langkah-langkah kebijakan yang tepat dan terukur dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Saya yakin Presiden Jokowi akan menyampaikan langkah-langkah kebijakan yang tepat dan terukur dalam menghadapi penularan Covid-19 dan strategi pemulihan ekonomi di tengah pandemi ini,” kata Ace, dilansir Antara, Minggu (15/8).

Politisi partai Golkar itu menyatakan, pidato kenegaraan Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR harus menyampaikan optimisme Indonesia untuk bangkit dari pandemi.

Pihaknya juga menyarankan agar pemerintah tetap memprioritaskan kebijakan penanganan kesehatan, yakni mendorong vaksinasi secara masif untuk mewujudkan herd immunity serta memastikan ketersediaan obat-obatan bagi masyarakat terpapar Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga harus memberi perhatian terhadap fasilitas rumah sakit di daerah dan tempat isolasi mandiri terpusat di level desa atau kelurahan disertai dengan tenaga kesehatan yang mumpuni.

Kebijakan pengetatan mobilitas masyarakat juga harus menjadi langkah lanjutan jika penularan Covid-19 belum terkendali dengan tetap memperhatikan dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo juga berharap pidato kenegaraan Presiden Jokowi pada  16 Agustus besok mampu membangun optimisme dalam menangani pandemi.

“Isi pidato kenegaraan yang akan disampaikan presiden diharapkan tidak hanya memberikan harapan tetapi juga membangun optimisme, terutama masalah penanganan pandemi Covid-19 beserta dampaknya,” kata Karyono.

Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak multidimensi. Ekonomi mengalami kontraksi, pengangguran meningkat, utang bertambah, dan dampak sosial lainnya.

“Saya berharap pidato Presiden Jokowi tidak sekadar normatif membacakan pengantar RAPBN 2022 beserta nota keuangannya,” kata Karyono.

Dia berharap presiden tidak hanya menyampaikan capaian kinerja positif pemerintah dan lembaga-lembaga negara tapi  juga dari sisi kekurangannya. Dengan demikian publik bisa memperoleh gambaran tentang kondisi obyektif. Target penerimaan negara dan pertumbuhan ekonomi juga harus lebih realistis.

“Salah satu poin penting yang perlu ditegaskan dalam pidato kenegaraan nanti adalah keseriusan menciptakan kemandirian bangsa. Era pandemi harus menjadi momentum membangun kemandirian bangsa,” tegasnya. (it)

Tinggalkan Balasan