JAKARTA—Politicanews: Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf meminta Pemerintah menindak tegas tindakan terror yang dilakukan sekelompok orang bersenjata di Beoga, Kabutapen Puncak, Papua.
Tindakan tegas itu diperlukan, menurut Dede, karena selain telah menembak mati dua guru, baru-baru ini telah membakar 12 ruangan sekolah di Kampung Julukoma, Distrik Beoga. Pelakunya disebut-sebut kelompok criminal bersenjata (KKB).
“Harus ditindak tegas, kalau sudah meneror masyarakat harus segera ditindak. Karena tiap jengkal tanah Indonesia harus dilindungi oleh negara. Apalagi dunia Pendidikan harus menjadi perhatian utama Pemerintah,” tegas Dede kepada pers belum lama ini.
Sementara itu, Kombes M Iqbal Alqudussy mengatakan pihaknya sudah mengidentifikasi para pelaku. Ia menambahkan pembakar sekolah-sekolah di Papua berjumlah 40 pelaku.
“40 orang,” kata Iqbal. Iqbal menjawab pertanyaan wartawan soal jumlah pelaku yang membakar sekolah di Papua.
Kerugian akibat 12 ruang sekolah yang dibakar KKB mencapai Rp7,2 miliar. KKB sudah dua kali membakar fasilitas sekolah.
“Pembakaran pertama dilakukan pada Kamis (7/4) sore yang menyebabkan tiga ruang SMA Negeri I Beoga hangus terbakar,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Selasa (13/4), seperti dilansir Antara.
Menurut Christian, pembakaran kedua dilakukan pada Minggu (11/4) malam yang menyebabkan sembilan ruangan di SMP Negeri I Beoga juga terbakar.
“Dari sisi ekonomi, pembakaran 12 ruang sekolah tersebut telah menyebabkan kerugian dalam jumlah besar,” ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk membangun satu ruang belajar-mengajar di wilayah pegunungan, dibutuhkan biaya Rp 600 juta.
Aksi keji KKB tak sampai di situ. KKB juga menembak mati 2 guru (dtk/de).