Panglima TNI: “Covid Tak Memandang Pangkat dan Jabatan”

JAKARTA–Politicanews: Lonjakan kasus penularan Covid-19 yang begitu cepat di berbagai daerah, membuat pemerintah kembali mengingatkan agar masyarakat memperketat protokol kesehatan (prokes).

Dalam sebuah kesempatan bertemu dengan warga, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dengan tegas mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap risiko penularan Covid-19 meskipun sudah divaksin.

“Kalau tidak waspada kita bisa kena. Jadi tetap gunakan masker,” kata Panglima TNI, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta Kampus Hang Jebat, Selasa (6/7).

Panglima TNI mengingatkan bahwa Covid-19 tidak memandang pangkat dan jabatan. Siapa pun dapat tertular jika lalai melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito meninjau sejumlah lokasi sentra vaksinasi di Jakarta.

Selain di Kampus Hang Jebat, para pejabat tersebut juga meninjau pelaksanaan vaksinasi di Cibis Park Fatmawati dan SMA Labschool Kebayoran.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan jumlah vaksinasi sebanyak 1 juta per hari, bahkan 2 juta di bulan Agustus nanti. Hal tersebut dilakukan untuk segera tercapainya herd immunity di tengah masyarakat yaitu dengan divaksin 70 persen penduduk.

Dalam setiap kesempatan peninjauan lokasi vaksinasi tersebut, Panglima TNI memberi semangat dan dukungan moril ke para tenaga kesehatan yang bertugas sebagai vaksinator.

“Untuk tenaga kesehatan kalian telah melaksanakan tugas yang mulia tak ternilai dedikasi yang telah kalian berikan,” tutur Panglima TNI.

Beberapa minggu terakhir, Panglima TNI rutin berkeliling ke berbagai daerah di ibu kota untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Dalam berbagai kesempatan, Panglima menyampaikan kesiapan personilnya membantu pemerintah mencapai target vaksinasi yang ditetapkan. (it)

Tinggalkan Balasan