Pakar Politik Arbi Sanit Meninggal

Jakarta–Politicanews: Pakar Ilmu Politik Universitas Indonesia Arbi Sanit meninggal dunia, Kamis (25/3) pukul 07.15 WIB, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Sebelumnya, dosen senior UI dan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka itu dirawat intensif di ICCU RSCM.

Menurut informasi dari berbagai sumber, pakar politik kawakan itu  meninggal setelah ia berjuang melawan penyakit jantung dan liver yang dideritanya selama ini.

Arbi Sanit lahir di Painan, Sumatera Barat, 4 Juni 1939. Ia meninggal pada usia 82 tahun.

Kepergian Arbi Sanit tentu membuat sejumlah akademisi, politisi, dan praktisi merasa kehilangan sosok yang selalu bernas dalam memberikan analisa politik itu.

Pakar hukum tata negara dan politisi Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengenang Arbi Sanit melalui akun Twitter pribadinya @Yusrilihza_Mhd sebagai sosok yang ramah dan seorang pemikir dengan analisa yang tajam.

“Kita kehilangan seorang akademisi ilmu politik dengan wafatnya Drs Arbi Sanit pagi ini di RSCM Jakarta. Saya mengenal almarhum sejak saya mahasiswa di FH UI Rawamangun tahun 1976. Beliau dosen FISIP UI, saya pun sempat jadi asisten dosen di FISIP UI yang gedungnya bersebelahan,” cerita Yusril.

“Sejak itu seringkali saya bertemu dan bergaul dengan beliau, bahkan sempat sama-sama menjadi Tim Ahli DPR sekitar tahun 1993-1995 bersama Maswadi Rauf, dll. Pak Arbi adalah pribadi yang ramah. Analisanya tajam. Walau beda pendapat dengan seseorang, secara pribadi tetap baik,” lanjutnya.

Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik mengenang sosok Arbi Sanit sebagai seorang tokoh intelektual yang selalu memihak pada kelompok marjinal.

“Seorang akademisi yang teguh pada sikap kritis dan kemerdekaan akademis. Intelektual yang memihak pada the underdog, rakyat yang ditinggalkan atau disingkirkan. Ini kehilangan besar bagi seluruh cendekia Indonesia,” kenang Rachland lewat akun twitternya @RachlandNashidik.

Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, lewat akun twitter pribadinya @fadjroeL mengenang Arbi Sanit sebagai akademisi dan intelektual publik yang penuh integritas, juga eksponen reformasi 1998.

“Senang berdebat dan dialog dengan Pak Arbi, sangat egaliter,” kata Fadjroel.

Meski hanya bergelar Doktorandus (Drs) nama Arbi Sanit sangat dikenal di kalangan politisi dan media. Pendapat dan analisisnya tentang politik kerap menjadi rujukan.

Ia juga menulis sejumlah buku yang menjadi pedoman bagi banyak mahasiswa Ilmu Politik di Indonesia. Buku-buku yang ia tulis, di antaranya Sistem Politik Indonesia (1981); Perwakilan Politik di Indonesia (1985); dan Partai, Pemilu, dan Demokrasi (1997).

Arbi Sanit adalah alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI tahun 1969. Ia sempat mengambil program tanpa gelar di Universitas Wisconsin, Amerika Serikat pada 1973-1974. (it)

Tinggalkan Balasan