Menebak Arah Reshuffle Kabinet

Angin reshuffle kabinet berhembus Kembali, yang menjadi sorotan kali ini adalah Kementerian Riset dan Teknologi yang akan digabungkan ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta pembentukan Kementerian Investasi.

Adalah Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), yang mengungkapkan kabar bahwa Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet atau perombakan kabinet. Ngabalin memperkirakan reshuffle kabinet akan dilakukan Jokowi pada pekan ini.

“Mudah-mudahan pekan ini. Kalau tidak aral melintang, ya pekan ini,” kata Ngabalin kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Ngabalin mengungkapkan, berdasarkan pengamatannya terhadap cara kerja Presiden Jokowi dalam mengambil sebuah keputusan, maka keputusan itu akan diambil bila Presiden sudah mengantongi persetujuan dari DPR.

Sementara, surat pemberitahuan tentang penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pembentukan Kementerian Investasi serta Badan Riset dan Teknologi yang berdiri sendiri terpisah dari Kementerian Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah dikirimkan Presiden Jokowi ke DPR pada 30 Maret 2021.

“Begini, kebiasaan yang sering kita ikutin dari cara bapak presiden mengambil keputusan itu, kalau sudah ada persetujuan dari DPR. Kayak kemarin, kan suratnya sudah dikirim tanggal 30 Maret 2021 tentang penggabungan Kemenristek dengan Kemendikbud, serta Kementerian Investasi. Kalau itu sudah disetujui, ya enggak lama (keputusannya),” terang Ngabalin.

Ngabalin memprediksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengangkat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Investasi. Ngabalin mengungkapkan, Presiden Jokowi senang dengan cara kerja Bahlil Lahadalia selama menjabat sebagai Kepala BKPM. Dengan demikian, Bahlil berpeluang akan dipilih menjadi Menteri Investasi.

“Presiden punya kewenangan, punya hak prerogatif. Tapi kalau dilihat dari gaya kerja pak Bahlil, kan kinerjanya luar biasa tuh. Jadi yang begitu-begitu Presiden senang. Ya yang saya lihat dari kinerjanya,” ujar Ngabalin.

Terkait Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro yang berpeluang dipilih menjadi Kepala BRIN, Ngabalin belum bisa memastikannya. Namun, saat ini Bambang sudah berpamitan dengan seluruh pegawai Kementerian Riset dan Teknologi, menyusul Presiden Jokowi telah mengusulkan pembubaran Kementerian Riset dan Teknologi dan memisahkan BRIN dari kementerian tersebut.

“Kemarin sudah pamit di depan para pegawai Kementerian Ristek ya. Itu (menjadi Kepala BRIN) juga belum ada informasi sama sekali,” terang Ngabalin.

Begitu juga dengan adanya isu Jokowi akan mengganti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim setelah usulan Jokowi menggabungkan dua kementerian, yakni Kementerian Riset dan Teknologi serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disetujui DPR. “Wah itu yang tidak diikuti. Mungkin Kamis saya tahu,” tukas Ngabali.

Ia menambahkan, Presiden Jokowi selalu cepat dan tepat dalam mengambil keputusan. Namun ketika ditanya tepatnya, ia berdiplomasi menolak dengan santun.

Spekulasi reshuffle kabinet kali ini memang bertumpu pada tiga figur, dua figur Menristek Bambang Brodjo dan Mendikbud Nadiem Makarim yang berpotensi terkena reshuffle. Tentu saja penggantinya harus memperkuat posisi kabinet dan juga dari orang berpendidikan tinggi.

Ada beberapa spekulasi yang berkembang. Pertama, Jokowi tetap mempertahankan Nadiem Makarim pada kementerian baru peleburan dua kementerian. Alasannya Nadiem mewakili anak muda milenial yang berpendidikan tinggi.

Kedua, kabar yang berkembang penggantinya adalah calon dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang tentu saja dari orang berpendidikan tinggi. PAN punya patron klien sumber daya manusia yang cukup banyak berpendidikan tinggi dari PP Muhammadiyah, sehingga diharapkan PAN dan Muhammadiyah yang selama ini vokal bisa menjadi pendukung pemerintah.

Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer menyebut nama Prof. Jimly Asshiddiqie yang akan mengisi posisi kementerian hasi penggabungan dua kementerian itu.

Ketiga, untuk posisi Menteri Investasi, kemungkinan besar Bahlil yang akan dipasangkan karena menurut Ngabalin, Presiden Jokowi senang dengan cara kerjanya.

Keempat, bisa saja dihadirkan tokoh senior yang dekat dengan pasar dengan pergaulan internasional yang didudukkan sebagai Menteri Investasi. Di sini ada tokoh seperti Ada figur seperti Sandiaga Salahudin Uno, ada Gita Wirjawan, ada juga Yuliot Tanjung, ada Mahendra Siregar, Ignasius Jonan, Silmy Karim, hingga Ito Warsito.

Kelima, bisa saja reshuffle meluas ke kementerian lain yang dianggap bermasalah atau kurang dinamis, seperti Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informasi.

Noel nama beken Emmanuel menyebut ada kemungkinan Menteri Sekretaris Negara R. Pratikno digantikan oleh Ketua Umum Partai Bukan Bintang Prof. Yusril Ihza Mahendra.

Termasuk mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bisa saja masuk kabinet kembali, menggantikan Mendes PDT dan Transmigrasi Abdullah Halim Iskandar. Di Kemendes berhembus keras kasus jual beli jabatan yang perlu diaudit oleh pihak berwenang.

Kemana arah reshuffle kabinet ini akan menyasar. Kita kembalikan kepada Presiden Jokowi yang memiliki hak prerogratif (de)

Tinggalkan Balasan