Politicanews-, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berencana menjadikan keris asal Desa Wisata Aeng Tong-tong, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, sebagai souvenir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Dan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi langkah positif tersebut. Karena mengenalkan keris ke dunia internasional sekaligus membantu para perajin keris (25/5).
Bagi LaNyalla yang penyuka dan kolektor keris, filosofi keris sangat luar biasa karena sebagai tanda proses kehidupan yang penuh dinamika. Mulai dari ditempa, dibengkokkan, diukir, dihaluskan dan lain-lain, hingga akhirnya menjadi produk yang membanggakan bagi bangsa.

“Ini seperti kehidupan manusia untuk menjadi kuat harus melalui berbagai tempaan”, kata LaNyalla saat kunjungan kerja di Jawa Timur.
Dan Indonesia kaya akan kearifan lokal yang dapat dikembangkan dalam mendukung kemajuan ekonomi kreatif. “Kita juga mempunyai batik, kain tenun, wayang, seni budaya seperti reog dan lainnya. Semuanya itu memiliki kekhasan masing-masing yang berkaitan dengan budaya adiluhung warisan para leluhur”, kata LaNyalla.
Dengan beragam kearifan lokal yang belum dikenal dunia, diharapkan pemerintah menampilkannya di berbagai event internasional lainnya. “Semua kekayaan seni-budaya dan kearifan lokal bangsa ini harus bisa dikenalkan pada dunia internasional. Dari situ kemudian bisa diproduksi untuk memberi nilai tambah secara ekonomi”, jelas LaNyalla.

Menparekraf Sandiaga Uno tengah merencanakan keris asal Desa Wisata Aeng Tong-tong, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur sebagai souvenir untuk delegasi yang hadir dalam salah satu side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Bahkan Menparekraf sudah memesan 20 buah keris dari desa yang memiliki galeri khusus keris itu. Di galeri tersebut pengunjung dapat melihat keris dari para leluhur yang telah berusia hingga ratusan tahun. (ptb; foto biromedialanyalla)