Keluar dari Demokrat Moeldoko, Razman Dianggap Tak Menemukan yang Dia Cari

Jakarta–Politicanews: Pengacara Razman Arif Nasutiaon mundur dari Partai Demokrat kubu Moeldoko setelah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menolak mengesahkan kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.

Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat kubu Moeldoko, Saiful Huda, buka-bukaan soal mundurnya Razman. Menurut dia, keluarnya Razman dari Partai Demokrat karena dia tidak menemukan apa yang dia cari.

“Dia kecewa karena tidak menemukan hal yang dirinya cari,” kata Huda dalam sebuah tayangan video yang tersebar ke berbagai media, Sabtu (3/4) malam.

“Jadi untuk sementara saya melihat bahwa Razman itu sebetulnya ingin mencari sesuatu di rumah kami yaitu Partai Demokrat tapi sesuatu itu tidak ditemukan oleh Razman sehingga beliau kecewa,” ujar Saiful Huda.

Huda sendiri mengaku tidak begitu mengenal siapa Razman, demikian sebaliknya Razman juga mungkin tidak begitu mengenal orang-orang yang ada di Partai Demokrat Moeldoko. Mereka baru mengenal Razman setelah KLB.

Sebab, Huda bersama koleganya yang lain mengaku telah menemukan apa yang dicari sehingga memutuskan untuk tetap berada di Partai Demokrat dan tetap mendukung Moeldoko sebagai ketua umum.

“Yang kami temukan di sini adalah rasionalitas, kebenaran, dan keadilan,” tegas Huda.

Huda juga menyampaikan bahwa terkait adanya ketidakcocokan antara Razman dengan Darmizal dan M Nazaruddin itu merupakan persoalan pribadi.

Bagi Huda, ini jelas menunjukkan bahwa ada keinginan Razman yang bertentangan dengan visi-misi Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang.

“Pak Darmizal kontribusinya banyak di partai, beliau gigih untuk pelaksanaan KLB, beliau sangat gigih melawan dinasti Cikeas. Karena itu ketika orang seperti Razman tidak menyetujui adanya orang seperti Darmizal, itu salah besar, bertentangan dengan visi dan keinginan kami,”ungkap Huda.

Sebelumnya, Razman Arif Nasution menyatakan pengunduran dirinya dari Partai Demokrat Kubu Moeldoko. Salah satu alasannya, karena perbedaan pandangan dengan dua orang di partai tersebut, yaitu Darmizal dan M Nazaruddin. Namun, dia tidak menjelaskan secara detil terkait hal apa perbedaan itu.

Menurut Kepala Bidang Advokasi dan Hukum itu, keberadaan M Nazaruddin menjadi beban bagi Partai Demokrat kubu Moeldoko. Razman sendiri tetap menaruh hormat terhadap Moeldoko sebagai ketua umum. Sikap Razman juga tidak bergeser, dia tetap meyakini bahwa AD/ART Partai Demokrat kubu AHY, termasuk juga kongres tahun 2020 itu bermasalah. (it)

Tinggalkan Balasan