JAKARTA–Politicanews: Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta Saputra Pane meninggal dunia di RS Mitra Keluarga, Bekasi Barat, pada Rabu (16/6) pukul 10:40 WIB.
Informasi ini disampaikan oleh kerabatnya Yon Moeis. Neta disebut meninggal setelah berjuang melawan Covid-19.
“Betul, tadi sekitar pukul 10:40 WIB di RS Mitra Bekasi Barat,” katanya saat dihubungi wartawan.
Menurutnya, Neta telah dirawat di rumah sakit sejak 5 Juni lalu karena positif covid-19.
Informasi ini juga dibenarkan sahabat Neta sesama aktivis, Edi Hasibuan, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategi Kepolisian Indonesia.
“Iya benar, kita sampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya. Kita kehilangan pengamat kepolisian yang kritis dan banyak memberi masukan dalam memajukan Polri yang semakin baik,” ujar mantan wartawan Pos Kota itu.
Neta merupakan Ketua Presidium IPW sejak 2004 hingga sekarang.
Aktivis kelahiran Medan, 18 Agustus 1964 ini memulai kariernya di bidang jurnalistik dengan menjadi reporter di SKH Merdeka di Jakarta.
Usai menekuni profesi wartawan di SKH Merdeka, kemudian menjadi Wakil Pimpinan Redaksi Surat Kabar Jakarta tahun 2002-2004. Neta kemudian aktif sebagai aktivis hingga menjabat Ketua Presidium IPW.
IPW merupakan lembaga swadaya masyarakat yang mengawasi kinerja kepolisian. Anggota lembaga ini terdiri dari pengamat, wartawan, pakar, hingga akademisi yang peduli masalah kepolisian.
Neta rajin mengkritisi berbagai kasus kepolisian sejak dulu hingga sekarang.
Terkini, Neta memberikan pernyataan soal penyerangan terduga teroris ke Mabes Polri pada April lalu.
Ia saat itu menyebut kelompok teroris ingin menunjukkan lemahnya sistem keamanan Mabes Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Indonesia kehilangan tokoh kritis dan berani. Selamat jalan sahabat Neta S. Pane! (de).