Jawa Tengah–Politicanews: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan akan melakukan tindakan tegas mencegah pemudik pulang ke kampung halaman di wilayah Jawa Tengah.
Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat yang telah melarang pelaksanaan mudik lebaran untuk menekan kasus Covid-19.
“Mudik dilarang sudah jelas. Kita akan tegas,” kata Ganjar saat menyampaikan materi dalam webinar “Geostrategi Mengatasi Bencana Pandemi Covid-19 Konsepsi Membangun Ketahanan Nasional di Era Ketidakpastian,” yang diselenggarakan Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (14/4).
Ganjar menjelaskan pemerintah Jawa Tengah sudah melakukan rapat dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Tengah sebanyak dua kali untuk mengantisipasi masyarakat yang nekat mudik.
“Polisi akan kita tempatkan di pos-pos atau titik-titik tertentu. Rest area-rest area akan dijaga polisi,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, jalan-jalan utama menuju Jawa Tengah akan dijaga oleh petugas, termasuk juga jalur-jalur tikus.
“Pengalaman lebaran tahun lalu, meski dilarang masyarakat tetap mudik lewat jalan tikus,” kata Ganjar.
Menurut data pemerintah Jawa Tengah pada lebaran tahun lalu masyarakat yang mudik mencapai angka hampir satu juta.
Namun demikian, Ganjar menjelaskan yang dimaksud tegas bukan berarti dengan cara kekerasan atau memenjarakan pemudik.
“Itu tidak mungkin, bagaimanapun ini masyarakat kita,” kata Ganjar.
Karena itu, pemerintah Jawa Tengah akan menangkap masyarakat yang memaksa mudik dan melakukan isolasi di tempat tertentu.
“Jadi lebih baik tidak mudik, ditunda saja daripada nanti diisolasi malah tidak bisa ketemu dengan keluarga,” kata Ganjar.
Pemerintah secara resmi melarang masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran 2021. Larangan itu tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan COVID-19 No. 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021. (it)