Ganjar Capres Versi Survei, Sekjen PDIP: Tergantung Ibu Mega

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Antara)

JAKARTA–Politicanews: Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo muncul dalam lima besar teratas calon presiden berdasarkan survei Charta Politika Indonesia. Selain Ganjar daftar nama kader PDIP yang lain adalah Rismawati. Mantan Walikota Surabaya yang sekarang menjabat Menteri Sosial.

Menanggapi hal itu, Sekjen Partai PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa PDIP sudah memiliki mekanisme sendiri untuk menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Capres 2024 nanti.

“Pilpres sudah ada mekanismenya, pasangan calon Ibu Megawati yang akan tetapkan,” kata Hasto di Jakarta, mengutip Antara, Selasa (30/3).

Menurut Hasto, saat ini yang paling penting dilakukan oleh seluruh kader PDIP adalah bekerja keras menyiapkan seluruh jajaran struktur partai, berkonsolidasi untuk mendapatkan elektoral partai tertinggi.

“Untuk seluruh kader agar tidak berpuas diri dulu, karena sejatinya kemenangan itu berada di tangan rakyat, lebih baik kita bekerja keras, daripada sebentar-sebentar melihat hasil survei,” kata Hasto.

Menurutnya, bagi PDIP pengakuan terbesar dalam politik itu ketika rakyat menerima seluruh dedikasi anggota dan kader-kader PDIP. Terutama di tengah pandemi Covid-19 di dalam situasi yang tidak mudah.

Dalam survei peta politik Triwulan I 2021 yang dikeluarkan Charta Politika Indonesia beberapa waktu lalu, diprediksi PDIP bakal menjadi partai paling banyak dipilih masyarakat untuk pemilihan legislatif. Perolehan suara PDIP mencapai 20,7 persen.

Partai Gerindra 14,2 persen, PKB 9,7 persen, PKS 8,2 persen, Partai  Golkar 7,8 persen, Partai NasDem 5,4 persen, Partai Demokrat 4,2 persen, PPP 2,2 persen, PSI 1,8 persen dan PAN satu persen.

Sementara itu, dalam simulasi pemilihan presiden dengan lima nama teratas, Prabowo Subianto unggul dengan perolehan 22,2 persen, diikuti Ganjar Pranowo 20 persen, Anies Baswedan 14,2 persen, Sandiaga Uno 12,7 persen, dan Ridwan Kamil 9,2 persen.

Menurut Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, survei melibatkan sebanyak 1.200 responden yang dilakukan pada 20-24 Maret 2021. (it)

Tinggalkan Balasan