Dikritik, Rencana RNI Beli Peternakan di Belgia

Ketua PDIP Sumatera Barat Alex Indra Lukman

Padang–Politicanews: Ketua PDIP Sumatera Barat Alex Indra Lukman mengkritik rencana Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, Arief Prasetyo Adi, yang akan membeli peternakan sapi di Belgia.

Menurut Alex, negara tidak bisa diurus seperti halnya perusahaan swasta. Apa yang terlintas dalam pikiran direksi, langsung diperintahkan untuk dinilai kelayakan dan prospek bisnisnya.

Alex menyampaikan kritik tersebut menanggapi penjelasan Dirut RNI Arief Prasetyo Adi yang berencana melakukan pembelian peternakan sapi di Belgia karena sempat diwacanakan Menteri BUMN Erick Thohir.

Menteri BUMN memang sempat mewacanakan hal itu dalam sebuah webinar yang dihadiri Dubes Indonesia untuk Belgia, Andri Hadi, beberapa waktu lalu.

“Belanda saja di zaman penjajahan dulu, memilih untuk membangun peternakan di Indonesia. Salah satunya peternakan Padang Mangateh di Sumatera Barat. Masak, setelah puluhan tahun negeri ini merdeka, kita yang mau beli peternakan di luar negeri,” kata Alex.

Menurutnya, terobosan yang diperlukan BUMN klaster pangan dalam menekan angka impor daging sapi sambil tetap menjaga harga daging di dalam negeri, tidak bisa dilakukan secara instan. Pasalnya daging sapi sudah menjadi salah satu bahan pangan kebutuhan pokok rakyat.

“BUMN klaster pangan, harus punya peta jalan yang jelas dan terukur dalam menekan angka impor sapi. Jangan tiba-tiba, menterinya terpikir beli peternakan di luar negeri, lalu langsung dikaji. Ini bukan perusahaan swasta. Ini BUMN. Ada uang rakyat di situ yang harus dipertanggungjawabkan,” tegas Alex.

Dalam konferensi pers virtual usai FGD Konsolidasi BUMN Pangan, Kamis (29/4) Dirut RNI Arief Prasetyo Adi sempat mengungkapkan alasan Menteri Erick Thohir kepincut membeli peternakan sapi di Belgia. Salah satunya, karena sapi jenis Belgian Blue yang beratnya kurang lebih 900 kilogram sampai 1,2 ton dengan masa pemeliharaan 2 tahun. Lebih besar dari sapi jenis Limosin yang beratnya sekitar 600-700 kg dalam waktu pemeliharaan yang sama. (dn)

Tinggalkan Balasan