Dicokok KPK, Bupati Nganjuk Tak Diakui sebagai Kader Partai

Jakarta–Politicanews: Malang benar nasib Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, setelah dicokok KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT), dia tak diakui sebagai kader partai, baik oleh PDI Perjuangan maupun PKB yang dulu mengusungnya sebagai bupati.

Padahal menurut data KPU Kabupaten Nganjuk, pada Pilkada Kabupaten Nganjuk tahun 2018, Novi Rahman Hidayat yang berpasangan dengan Marhaen Djumadi maju sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung oleh PDI Perjuangan, PKB, dan Hanura.

Setelah terjaring OTT KPK, Senin (10/5) dini hari, PKB buru-buru menegaskan bahwa Novi Rahman bukanlah kader partainya.

Sekretaris Gerakan Sosial dan Kebencanaan DPP PKB Luqman Hakim meminta agar Bupati Novi tidak dikait-kaitkan dengan PKB.

Luqman merujuk hal tersebut berdasarkan pengakuan Novi sendiri dalam sebuah video di Youtube, di mana dirinya mengaku bukan kader PKB.

Video yang dimaksud Luqman adalah video Youtube dari akun ‘MADUTV NETWORK JAWATIMUR’. Dalam video tersebut, Novi mengaku sebagai kader PDIP.

“Dengan bukti link video tersebut, saya mohon keberadaan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat tidak dikait-kaitkan dengan PKB,” kata Luqman dalam keterangannya, Senin (10/5).

Sama dengan PKB, PDI Perjuangan juga tidak mengakui Novi sebagai kader partainya. Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Syaiful Hidayat. Dia membantah Bupati Nganjuk itu merupakan kader PDI Perjuangan.

Menurut Djarot, justru yang merupakan kader PDI Perjuangan adalah Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi. Djarot mengakui bahwa waktu itu  PDI Perjuangan memang berduet dengan PKB saat mengusung Novi-Marhaen di Pilkada Nganjuk 2018.

Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat ditangkap petugas KPK  pada Senin (10/5) dini hari karena diduga terkait lelang jabatan di lingkungan Pemkab setempat.

Bupati Nganjuk bersama pihak-pihak lain yang turut ditangkap hingga saat ini masih sedang menjalani pemeriksaan. Sesuai KUHAP, KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang ditangkap tersebut.

Menurut Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, OTT KPK di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur tersebut itu merupakan hasil kerja sama dengan Bareskrim Polri. (it)

Tinggalkan Balasan