Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha menghadapi mosi tidak percaya dari oposisi di parlemen karena dinilai gagal dalam menangani perekonomian akibat pandemi Covid-19. Oposisi mengkritik Prayut dan dia bakal menjalani sidang yang sedianya berlangsung selama empat hari. Parlemen akan menentukan suaranya terkait mosi tidak percaya pada Sabtu (21/2/2021). Sementara itu, Prayut diprediksi bakal lolos dari mosi tidak percaya dalam pemungutan suara, tanpa memicu pergulatan internal di dalam partainya.
Pemimpin partai oposisi Pheu Thai, Sompong Amornvivat, mengatakan kepada anggota parlemen lainnya pada Selasa (16/2/2021) bahwa pemerintahan Prayut merupakan parasit. “Pemerintahannya (Prayut) hanya bisa menjadi pemerintahan parasit yang menghancurkan masa depan negara dan impian rakyat,” kata Sompong. Sidang tersebut digagas setelah pemerintah mengumumkan kinerja perekonomian Thailand selama setahun yang mencatatkan rekor terburuk dalam lebih dari 20 tahun, mencatat kontraksi 6,1 persen pada 2020.
Kasus Covid-19 di Thailand memang dilaporkan cukup terkendali. Namun lockdown parsial yang dipicu pandemi telah menghantam perekonomian yang bergantung pada ekspor dan pariwisata. Bahkan sebelum pandemi, perekonomian Thailand goyah dengan meningkatnya biaya hidup dan jurang pemisah semakin menganga antara orang kaya dan orang miskin dalam masyarakat Thailand. “Anda (Prayut) beruntung Covid-19 bisa menjadi alasan Anda, dan setiap negara menghadapi situasi yang sama,” kata anggota parlemen Pheu Thai lainnya, Suthin Klangsaeng.