Dampak Mutasi Virus Turunkan Akurasi Tes Covid-19

JAKARTA—Politicanews: Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan kekhawatirannya dengan berkembangnya mutasi virus corona di berbagai negara.

Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan mutasi virus akan berdampak pada penurunan validitas tes pemeriksaan Covid-19 menggunakan swab test Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Satgas khawatir dengan berkembangnya mutasi virus ini, yang nanti akan berdampak pada penurunan validitas swab test PCR,” kata Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Kamis (6/5).

Wiku menjelaskan bahwa mutasi virus corona berpotensi menurunkan tingkat efektifitas atau efikasi vaksin Covid-19 yang sudah beredar di Indonesia.

“Berpotensi juga menurunkan akurasi testing, karena lokasi-lokasi mutasi atau hotspot yang berbeda-beda pada setiap varian. Sehingga, dapat menurunkan akurasi pemeriksaan PCR yang memiliki target mutasi yang spesifik,” jelas Wiku.

Wiku menyampaikan bahwa virus corona merupakan virus berbentuk RNA yang secara alamiah dapat bermutasi menjadi lebih banyak daripada virus berbentuk DNA.

Menurut Wiku, kondisi tersebut mengakibatkan banyaknya bermunculan varian baru dari Covid-19 secara massif dalam waktu singkat.

“Namun, dengan adanya karakteristik bawaan virus Covid-19, kita tidak bisa kemudian berserah diri dan tidak berbuat apa-apa,” ujar Wiku.

Kemudian, Wiku menerangkan jika mutasi virus corona ini dibiarkan hingga bertambah varian dari Covid-19, maka dapat berpotensi buruk terhadap upaya pengendalian Covid-19. Seperti meningkatnya laju penularan Covid-19.

“Mutasi virus corona ini, jika dibiarkan akan menambah varian Covid-19 dan akan mempengaruhi upaya pengendalian dari Covid-19,” terang Wiku.

Selanjutnya, Wiku menegaskan Satgas Covid-19 akan terus berupaya mengendalikan Covid-19, baik dengan mengatur mobilitas pelaku perjalanan hingga pencarian strain virus baru dengan whole genome sequencing (WGS).

“Kami akan terus berupaya mengendalikan Covid-19 dengan mengatur mobilitas pelaku perjalanan hingga pencarian strain virus baru dengan sistem WGS,” tegas Wiku (ak).

Tinggalkan Balasan