Akankah Darurat Covid-19 di India Merambat ke Indonesia?

JAKARTA—Politicanews: Suasana penularan pandemic Covid-19 di India belakangan sepertinya makin menakutkan. Dalam satu hari tingkat penularan positif menembus angka 300.000, bahkan India sudah melampaui Amerika. Masalahnya, apakah darurat Covid-19 di India dapat merambat ke Indonesia?

Memang tingkat penularan di Indonesia per hari masih di kisaran 4.000 hingga 5.000 orang. Jika melihat kecenderungan sebelumnya malah sempat mencapai 15.000 per hari, tentunya angka itu sudah menurun signifikan. Tapi dengan meledaknya darurat Covid-19 di India dan warga India melakukan eksodus ke Indonesia, bisa saja darurat Covid India bergeser ke Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, saat ini ada kenaikan atau lonjakan kasus Covid-19 di negara-negara seperti Eropa dan Asia khususnya Filipina, Papua Nugini, Amerika Selatan, India Cile dan Brasil. Saat ini, India sedang menghadapi situasi kritis dan darurat kembali karena lonjakan kasus pasca festival agama dan unjuk rasa Pemilu.

Menkes Budi menegaskan masyarakat saat ini mulai mengabaikan protokol kesehatan. Dan juga euforia vaksinasi membuat masyarakat semakin lengah.

“Dan jangan sampai program vaksinasi ini membuat kita tidak waspada. Kala usaha keras kita selama ini sia-sia jika lonjakan terjadi karena kita lupa kurang waspada,” kata Menkes Budi secara daring beberapa waktu lalu.

Menkes Budi menjelaskan ada potensi Indonesia bisa menjadi seperti India. Sedikitnya ada tiga hal yang menjadi pemicu. Yaitu, vaksinasi rendah, protokol kesehatan sudah lupa semua dan adanya mutasi virus.

“Indonesia juga seperti itu. India sudah izinkan acara keagamaan di sungai Gangga. Itu yang bikin kena mutasi B117 India sudah banyak,” kata Budi. “Selama kita jaga prokesnya, kita bisa selamat,” jelasnya.

Menurutnya, Indonesia banyak kesamaan dengan India. Apalagi nanti Indonesia akan menghadapi Lebaran dan mudik.

“Kecuali B117 di Indonesia masih sedikit. Untuk vaksinasi juga sama kayak India kan, masih sedikit. Makanya jangan mudik dulu. Kumpul boleh, tapi jangan buka bersama. RS kini jumlah pasien mulai flat, namun sebagian sudah mulai ada yang naik lagi,” katanya.

Sebelumnya dalam laporan Global News, Senin (19/4), India melaporkan rekor peningkatan kasus harian Covid-19 sebanyak 234.692 kasus selama 24 jam terakhir. Itu adalah rekor kenaikan harian kedelapan dalam sembilan hari terakhir. Bahkan sempat menembus angka 300.000 per hari.

Total kasus di India kini mencapai hampir 14,5 juta, posisi kedua setelah Amerika Serikat yang telah melaporkan lebih dari 32 juta infeksi. Kematian India akibat Covid-19 naik 1.341 menjadi total 175.649.

Ibu kota India, New Delhi, mencatat 24 ribu kasus virus Korona dalam periode 24 jam. Akibatnya kondisi India kini darurat karena menghadapi kekurangan akut tempat tidur rumah sakit.

Lonjakan itu dipicu ratusan ribu pertapa dan umat Hindu yang taat berkumpul selama beberapa hari di sepanjang tepi Sungai Gangga untuk festival keagamaan Kumbh Mela. Padahal salah satu pemuka agama Swami Avdheshanand mengimbau umat untuk tidak berkumpul dalam jumlah besar.

Yang lebih menyeramkan, Satgas Covid-19 mendeteksi adanya pekerja migran WNI dan WNA membawa dokumen positif Covid-19 saat memasuki Indonesia. Per 28 Desember 2020 hingga 17 April 2021, total 2.680 kasus Covid-19 ditemukan dari pemeriksaan tes swab pertama hingga kedua.

Kepala BNPB Doni Monardo mewanti-wanti sejumlah daerah yang menerima para pakerja migran untuk menerapkan karantina 5 hari dengan ketat.

“Yang kita sudah lihat mereka yang datang membawa dokumen negatif Covid-19, namun kenyataannya setelah diperiksa, swab pertama positif Covid-19. Di swab pertama terjaring 1.867 orang padahal bawa dokumen negatif Covid-19,” bebernya dalam Rapat Koordinasi Satgas Covid-19 beberapa waktu lalu.

“Kemudian dipisahkan yang negatif melakukan karantina, yang positif virus Corona Covid-19 dilakukan isolasi untuk perawatan. Setelah 5 hari, diswab lagi, ternyata yang positif corona 813 orang,” lanjut Doni.

Dari 2.680 kasus Covid-19, ada 241 warga negara asing (WNA) yang masuk Indonesia. Paling banyak disumbang dari India.

Melihat gejala yang ada, ditambah mutase-mutasi manusia, termasuk eksodus warga India ke Indonesia, tampaknya Indonesia sedang dalam ancaman darurat Covid-19 (de).

Tinggalkan Balasan